Hendricks Espinoza

schultzhewitt5

Terselip seorang memfilter dan anaknya yang sentral melakukan sebuah perjalanan mengarungi sebuah gunung. cerita dongeng Tebing yang terjal dan lembah yang cukup cerun mebuat mereka harus lebih berhati-hati di dalam meniti tiap langkah sagang. Anak yang bersama ayahnya itu berumur masih kecil. Ayahnya menghasut anaknya untuk ikut mengerjakan perjalanan bersamanya, untuk menguliahi anak ini segala hal tentang globe dan isinya. Agar bujang tersebut menelan banyak keahlian dan kepiawaian yang bermanfa’at.Petualangan yang cukup jauh membuat abi dan keturunan itu sempurna kelelahan. Hingga tanpa sengaja sang keturunan terpeleset serta hampir perosok. Dengan serta merta anak itu berteriak soalnya kaget. “ Waaaaahhhhh... ”. tapi si ayah secara cekatan merebut tangan anaknya dan membantunya untuk balik berdiri. Anak itu tertegun, ada materi yang di fikirkanya. Dia ingin mengecek lagi. “Haaaaaaiiiiiiii.... ”. teriak anak itu dari kepada gunung. Dan kemudian dari kejauhan terdengar taklimat yang sama menanggapi teriakanya. ” Haaaaaaiiiii... ”. anak ini semakin penasaran.“Siaaapaaaaa kaaaammmuuuuuu...? ”. teriaknya lagi. Dan dari tempat yang jauh pun terdengar hal yang sama pula “ Siaaapaaaaa kaaammmuuuuu...? “. Anak itu semakin tak menginterpretasikan, dia bertambah di buat penasaran sama asal dr suara hal itu. “ Hamba bertanya dalam mu, siapa nama mu? ”. Teriak anak hal itu lagi. Serta lagi-lagi dia mendapat jawaban yang serupa. Anak tersebut di buat jengkel sama suara yang tak sungguh ada itu.“ Kamu tuli ya? Kau gila? ”. Teriak bani itu pun. Tapi balasan yang dia terima senantiasa sama menggunakan apa yang di ucapkanya. Anak tersebut semakin jengkel. “Kamu melecehkan ku ya? Ku rencah sama abi ku umpama kata kamu keji.. ”. teriaknya lagi. Serta lagi-lagi dia mendapat pengarahan yang sedarah. Melihat tingkah laku polah anaknya, sang abi hanya sanggup tersenyum. Lalu dia menyulut anaknya itu untuk menutup. “Nak.. seharusnya kamu teriak begini.. Kamu tampan.. engkau baik.. engkau anak yang manis.. ”. Kata ayahnya.Sang bujang pun menjejaki kata-kata ayahnya. Dan anehnya, dia mendengar suara pada seberang kian juga menolong dia. Soalnya rasa salah hati, sang budak pun lalu bertanya di ayahnya. “ Sebenarnya dia itu siapa yah? Kenapa dia membebek semua yang aku bicarakan? ’. Tanya sang keturunan. Sang memfilter pun dan kemudian menjelaskan.. “ Itu diartikan sebagai gema titah nak.. bahana dari titah mu yang di pantulkan oleh tebing dan liang di gunung ini. Dia membalas tiap apa yang kamu bicarakan. Jika kau berkata indah, maka dia juga bakal menjawab cantik. Jika kau berkata buruk, maka dia pun mau menjawab sesuatu yang jelek pula. Soalnya dia terwujud dari apa yang kamu katakan sendiri”.“Begitupun hidup.. dalam kehidupan, kamu mau menuai apa yang kamu tanam. Jika kamu berbuat baik dalam sesama, jadi kamu mau mendapat balasan yang cantik pula. Bahwa kamu perbuatan jahat dalam sesama, oleh sebab itu kamu meski akan menerima balasan yang serupa juga”. Jelas si ayah. Serta anak itu pun sedari mengerti pendapat dari 1 buah kehidupan. Sebab sebenarnya, kehidupan adalah visi dari serong balik segalanya yang kita lakukan.

Decks

Hendricks Espinoza hasn't published any decks.

Speaker Deck Pro: Add privacy options and schedule the publishing of your decks Upgrade