Upgrade to Pro — share decks privately, control downloads, hide ads and more …

Analisa Kesusasteraan

Azizi Yazit
November 10, 2024
3

Analisa Kesusasteraan

Analisa Kesusasteraan

Azizi Yazit

November 10, 2024
Tweet

Transcript

  1. Literary Analysis atau Analisis Kesusasteraan Analisis Kesusasteraan adalah cara untuk

    memahami dan menilai karya sastera, seperti novel, cerpen, atau puisi, dengan menggali makna tersembunyi lebih mendalam. memahami pesan atau pandangan yang ingin disampaikan penulis
  2. Alat-alat Analisis Kesusasteraan Alat-alat ini berupa pendekatan atau konsep yang

    membantu pembaca memahami unsur-unsur tertentu dalam karya sastera. Analisis Tema Analisis Karakter Analisis Plot & Struktur Analisis Simbolisme Analisis Gaya Bahasa Analisis Latar Tempat & Waktu Sudut Pandang Tone dan Mood Analisa Sosial & Sejarah Pendekatan Psikologi & Idealogi Bolehkah dipilih alat2 tertentu atau perlu kesemuanya?
  3. Analisa Tema Idea atau pesan utama yang ingin d i

    s a m p a i k a n o l e h p e n u l i s . U n t u k menganalisis tema, kita perlu mencari bukti dari peristiwa, dialog, dan tindakan karakter yang mendukung pesan atau gagasan tertentu, seperti cinta, perjuangan, atau ketidakadilan. Sebagai contoh, dalam Sandera, penulis menggambarkan kesan buruk yang menimpa orang Melayu akibat perpecahan kepemimpinan mereka kepada kelompok kiri dan kanan. Penulis mencipta watak Hakim Mahmud, yang diperlukan untuk merapatkan jurang antara kedua-dua kelompok tersebut. Watak ini memiliki ciri-ciri karakter kiri seperti Ishak Haji Muhammad dan karakter kanan seperti Dato’ Onn. Tema: “Perpecahan dan Usaha Penyatuan” ?
  4. Analisa Karakter K a r a k t e r

    i s t i k m e m b a n t u k i t a m e m a h a m i keperibadian, motivasi, dan perkembangan karakter dalam cerita. Analisis ini mencakup bagaimana penulis menggambarkan karakter melalui dialog, tindakan, pikiran, atau deskripsi fisik. Kita juga boleh melihat apakah karakter mengalami perubahan (karakter dinamik) atau tetap sama (karakter statik) sepanjang cerita. Sebagai contoh, dalam Sandera, penulis menggambarkan perubahan sikap dan tindakan watak Zahid, yang pada mulanya sangat condong kepada ideologi kiri, akhirnya berubah menjadi lebih moderat dan mula menerima kelompok kanan. Contoh analisis: Perubahan ini tidak hanya bersifat politik tetapi juga mencerminkan perkembangan dalam dirinya sebagai individu yang semakin matang dan sedar akan kepentingan kerjasama antara kelompok yang berbeza demi kesejahteraan bersama.
  5. Analisa Plot & Struktur Plot adalah alur cerita, iaitu rangkaian

    peristiwa yang terjadi dalam teks. Dalam analisis plot, kita boleh mengidentifikasi tahap-tahap seperti pengenalan, konflik, klimaks, dan resolusi, untuk melihat bagaimana cerita berkembang. Struktur cerita juga boleh mencakup penggunaan kilas balik atau alur maju-mundur yang membantu membentuk makna dalam cerita. Sebagai contoh, dalam Sandera, penulis memulakan cerita dengan menggambarkan kaum muda yang memainkan peranan penting dalam menyuntik semangat pembaharuan, yang seterusnya melahirkan kelompok nasionalis kiri. Penulis kemudian menunjukkan bahawa sebelum kewujudan kelompok kiri, terdapat kelompok kanan yang bersikap pasif. Konflik akhirnya tercetus, dan cerita diakhiri dengan kerjasama antara golongan kiri dan kanan.
  6. Analisa Simbolisme Simbol adalah objek, warna, atau elemen lain yang

    memiliki makna lebih dari sekadar apa yang terlihat. Misalnya, warna merah mungkin melambangkan cinta atau amarah. Simbolisme sering digunakan penulis untuk menyampaikan makna tersembunyi atau idea-idea yang lebih dalam di balik peristiwa atau karakter. Sebagai contoh, dalam Sandera, penulis menggambarkan kehidupan keluarga Mahmud yang hanya makan ubi kayu dan pisang rebus, sebagai simbolisme kesusahan yang dialami pada era penjajahan Jepun.
  7. Analisa Gaya Bahasa Gaya bahasa adalah cara penulis menggunakan kata-kata

    untuk menciptakan suasana atau efek tertentu. Ini mencakup pilihan kata, penggunaan metafora, perumpamaan, atau personifikasi, yang membantu memperjelas makna atau memberikan kesan khusus pada pembaca.
  8. Analisa Latar Tempat dan Waktu Analisis ini melibatkan tempat dan

    waktu di mana cerita berlangsung. Latar ini boleh memberikan konteks penting tentang budaya, tradisi, atau kondisi sosial yang memengaruhi karakter dan peristiwa dalam cerita. Misalnya, novel yang berlatar masa penjajahan boleh memberikan wawasan tentang konflik kekuasaan atau ketimpangan sosial pada masa itu.
  9. Sudut Pandang Sudut pandang adalah perspektif dari mana cerita diceritakan,

    apakah dari sudut pandang orang pertama, kedua, atau ketiga. Analisis ini membantu memahami bagaimana sudut pandang memengaruhi cara kita melihat karakter dan peristiwa dalam cerita. Perspektif yang terbatas mungkin membuat pembaca hanya tahu sebagian dari kejadian, sementara perspektif yang omniscient (serba tahu) memberikan gambaran yang lebih lengkap.
  10. Tone & Mood Tone adalah sikap atau nada yang digunakan

    penulis terhadap subjek cerita atau karakter, sementara mood adalah suasana yang dirasakan pembaca saat membaca teks. Tone boleh meliputi nada serius, humoris, atau kritis, sementara mood boleh menciptakan perasaan seperti tegang atau damai. Memahami tone dan mood membantu kita menangkap nuansa emosi dalam karya sastra.
  11. Pendekatan Psikologis & Ideologis Pendekatan psikologis mengeksplorasi motivasi, konflik batin,

    atau kondisi mental karakter, seringkali menggunakan teori psikologi seperti milik Freud atau Jung. Sementara itu, pendekatan ideologis melihat pengaruh ideologi tertentu, seperti feminisme, postkolonialisme, atau Marxist, yang mungkin disampaikan penulis melalui karakter atau tema.