SD TUMBUH Yogyakarta – Sabtu 4 Mei 2013 | Faiz Hayaza’, Psikolog Siapkan Diri - Belajar sebanyak-banyaknya - Sediakan dan siapkan informasi yang akan mampu mem-back up Anda (buku-buku, artikel, video) - Latihan penyampaian sebelum menyampaikannya pada anak Anda - Jadikanlah tema tentang seks sebagai topik yang tetap dan topik yang biasa - Rencanakan dan siapkan sebelum anak-anak datang kepada Anda dengan topik yang baru yang mengagetkan Anda - Berusahalah untuk mengusahakan terciptanya sebuah obrolan yang friendly saat mengobrol tentang topik seks Cara Melakukannya - Mulailah sedini mungkin - Mulailah untuk mengatakan/menyebut nama yang benar dari bagian tubuh yang berhubungan dengan seks: penis, vulva, vagina, klitoris, testis, skrotum, payudara, niples. - Berbicaralah tentang seks sesering mungkin - Jawab pertanyaan dengan jujur dan sederhana - Hindari situasi yang khusus dan suasana yang serius untuk mengobrol tentang seks. Ciptakan suasana yang terkesan terjadi dengan sendirinya dan bahkan sambil lalu. Masukkan obrolan tentang seks ini ke dalam aktivitas sehari-hari. - Selalu usahakan untuk menjaga adanya kontak mata, karena menghindar dari kontak mata akan mengesankan adanya rasa malu atau ketidaknyamanan dan ini harus dihindari. Saat anak Anda menagkap kesan ini dari Anda, mereka akan belajar bahwa berbicara tentang isu seksual merupakan hal yang tabu. Kecuali jika pembicaraan terjadi saat Anda dan anak Anda melakukan sebuah aktivitas, hal ini tidak perlu Anda risaukan. - Manfaatkan dan gunakan semua hal yang ada di sekeliling Anda. Acara televisi, atau sebuah adegan dari aktivitas dua orang di depan Anda dan anak Anda saat duduk di sebuah restoran, atau apapun juga. Sebuah pembicaraan yang berawal dari sebuah situasi hipotetis, merupakan sebuah titik awal yang mudah dan sederhan, yang akan memberikan sebuah kesempatan untuk mengekspresikan pikiran dan keyakinan Anda maupun anak Anda. - Gunakan pengalaman Anda sendiri. Jika Anda merasa nyaman, Anda dapat menggunakan pengalaman Anda sebagai ilustrasi sebuah poin yang ingin Anda jelaskan kepada anak Anda. - Jelaskan nilai-nilai yang Anda anut dan pegang. Terutama bagi anak-anak usia di atas usia kanak-kanak atau remaja, karena mereka tertarik untuk mendengar tentang nilai-nilai dan keyakinan yang dianut dan dipegang orang tua mereka. - Tidak pernah ada kata terlambat. Hindari Conversation Stoppers - Jangan mengatakan bahwa opini mereka salah - Jangan mengkritisi, bereaksi dengan ‘horor’ dan jangan marah - Jangan memotong saat mereka berbicara - Jangan berhenti mendengarkan mereka - Jangan berasumsi bahwa mereka membutuhkan bimbingan Anda. Jika Anda merasa perlu memberikan nasehat kepada mereka, katakan kepada mereka mengapa Anda melakukannya. - Jangan bersikap tegang dan terkesan bahwa Anda ‘tidak ter-raih’.