Upgrade to Pro — share decks privately, control downloads, hide ads and more …

Pendidikan Seks untuk Anak

bino
May 04, 2013

Pendidikan Seks untuk Anak

By : Faiz Hayaza'

bino

May 04, 2013
Tweet

Other Decks in Education

Transcript

  1. 1 | Materi Parenting tentang Pendidikan Seks kepada Anak |

    SD TUMBUH Yogyakarta – Sabtu 4 Mei 2013 | Faiz Hayaza’, Psikolog MENGKOMUNIKASIKAN DAN BERBICARA TENTANG SEKS KEPADA ANAK-ANAK Pentingnya Pendidikan Seks Untuk Anak-Anak Pada dasarnya tujuan pendidikan seks adalah untuk membantu anak-anak memahami struktur tubuh laki- laki dan perempuan dan agar mereka mendapatkan pengetahuan tentang kelahiran. Pendidikan seks pada anak-anak mengajarkan anak untuk menetapkan dan menerima peran dan tanggung jawab sesuai dengan jenis kelamin yang mereka miliki dengan cara mendapatkan pengetahuan tentang seks. Memahami perbedaan dan persamaan antara dua jenis kelamin, baik pada tubuh maupun pikiran, akan membentuk sebuah dasar bagi perkembangan anak selanjutnya dalam hal hubungan yang akan mereka miliki dengan teman, pasangan, dan dalam hubungan interpersonal mereka yang lain. Kapan Sebaiknya Pendidikan Seks Dilakukan dan Sebaiknya Oleh Siapa? Saat ini dengan pertumbuhan informasi yang sangat cepat, informasi tentang seks bisa didapatkan dimana- mana. Anak-anak penasaran dengan hal mengenai seks. Kenyataan tersebut mengharuskan orang tua untuk mampu menyaring konsep-konsep tentang seks yang benar sedini mungkin sebelum anak-anak ‘disesatkan’ oleh informasi-informasi dari sumber-sumber lain yang tidka bertanggung jawab. Saat anak tumbuh, mereka butuh untuk belajar dan menyesuaikan diri mereka terhadap perubahan- perubahan fisik dan psikologis pada setiap tahap perkembangan yang berbeda. Tujuan pendidikan seks berbeda sejalan dengan usia anak. Mereka butuh bimbingan dan nasehat/masukan yang tepat secara kontinu. Orang tua, adalah individu-individu penting dan utama yang menemani anak-anak saat mereka tumbuh, jadi orang tua adalah juga orang-orang yang paling tepat untuk bisa memberikan pendidikan seks kepada anak-anaknya. Semakin dini pendidikan seks dapat diberikan di rumah, semakin dini anak mampu menetapkan konsep- konsep yang benar tentang seks, dan semakin mudah pula orang tua nantinya akan dapat meng-handle situasi. Banyak orang berpikir bahwa Ibu adalah sosok yang paling ideal untuk memberikan pendidikan seks, namun kenyataannya, keikutsertaan Ayah juga sama pentingnya. Seorang anak laki-laki dapat belajar dari Ayahnya peran yang cocok sebagai soerang laki-laki, sementara seorang anak perempuan dapat belajar dari Ayahnya tanggung jawab seorang laki-laki di dalam keluarganya dan terhadap lingkungannya. Ia juga akan memahami harapan yang dimiliki orang lain terhadap perempuan. Anak-anak akan mendapatkan manfaat yang sangat besar dari dinamika yang seperti ini, dan nantinya mereka akan mengetahui bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain. ~ Talk Soon. Talk Often. Membangun Komunikasi yang Efektif dengan Anak - Orang tua harus mampu menjadi pendengar yang baik - Orang tua harus mau dan mampu menyediakan dan memberikan jawaban yang jujur dan sesuai dengan kenyataan terhadap pertanyaan-pertanyaan dari anak-anak - Anak harus dibiarkan untuk memiliki opini dan menyuarakan isu-isu tentang seks tanpa adanya ketakutan akan adanya hukuman atau menjadi bahan diolok-olok - Anak-anak harus merasa didengarkan, dipahami, dan didukung oleh orang tua mereka
  2. 2 | Materi Parenting tentang Pendidikan Seks kepada Anak |

    SD TUMBUH Yogyakarta – Sabtu 4 Mei 2013 | Faiz Hayaza’, Psikolog Siapkan Diri - Belajar sebanyak-banyaknya - Sediakan dan siapkan informasi yang akan mampu mem-back up Anda (buku-buku, artikel, video) - Latihan penyampaian sebelum menyampaikannya pada anak Anda - Jadikanlah tema tentang seks sebagai topik yang tetap dan topik yang biasa - Rencanakan dan siapkan sebelum anak-anak datang kepada Anda dengan topik yang baru yang mengagetkan Anda - Berusahalah untuk mengusahakan terciptanya sebuah obrolan yang friendly saat mengobrol tentang topik seks Cara Melakukannya - Mulailah sedini mungkin - Mulailah untuk mengatakan/menyebut nama yang benar dari bagian tubuh yang berhubungan dengan seks: penis, vulva, vagina, klitoris, testis, skrotum, payudara, niples. - Berbicaralah tentang seks sesering mungkin - Jawab pertanyaan dengan jujur dan sederhana - Hindari situasi yang khusus dan suasana yang serius untuk mengobrol tentang seks. Ciptakan suasana yang terkesan terjadi dengan sendirinya dan bahkan sambil lalu. Masukkan obrolan tentang seks ini ke dalam aktivitas sehari-hari. - Selalu usahakan untuk menjaga adanya kontak mata, karena menghindar dari kontak mata akan mengesankan adanya rasa malu atau ketidaknyamanan dan ini harus dihindari. Saat anak Anda menagkap kesan ini dari Anda, mereka akan belajar bahwa berbicara tentang isu seksual merupakan hal yang tabu. Kecuali jika pembicaraan terjadi saat Anda dan anak Anda melakukan sebuah aktivitas, hal ini tidak perlu Anda risaukan. - Manfaatkan dan gunakan semua hal yang ada di sekeliling Anda. Acara televisi, atau sebuah adegan dari aktivitas dua orang di depan Anda dan anak Anda saat duduk di sebuah restoran, atau apapun juga. Sebuah pembicaraan yang berawal dari sebuah situasi hipotetis, merupakan sebuah titik awal yang mudah dan sederhan, yang akan memberikan sebuah kesempatan untuk mengekspresikan pikiran dan keyakinan Anda maupun anak Anda. - Gunakan pengalaman Anda sendiri. Jika Anda merasa nyaman, Anda dapat menggunakan pengalaman Anda sebagai ilustrasi sebuah poin yang ingin Anda jelaskan kepada anak Anda. - Jelaskan nilai-nilai yang Anda anut dan pegang. Terutama bagi anak-anak usia di atas usia kanak-kanak atau remaja, karena mereka tertarik untuk mendengar tentang nilai-nilai dan keyakinan yang dianut dan dipegang orang tua mereka. - Tidak pernah ada kata terlambat. Hindari Conversation Stoppers - Jangan mengatakan bahwa opini mereka salah - Jangan mengkritisi, bereaksi dengan ‘horor’ dan jangan marah - Jangan memotong saat mereka berbicara - Jangan berhenti mendengarkan mereka - Jangan berasumsi bahwa mereka membutuhkan bimbingan Anda. Jika Anda merasa perlu memberikan nasehat kepada mereka, katakan kepada mereka mengapa Anda melakukannya. - Jangan bersikap tegang dan terkesan bahwa Anda ‘tidak ter-raih’.
  3. 3 | Materi Parenting tentang Pendidikan Seks kepada Anak |

    SD TUMBUH Yogyakarta – Sabtu 4 Mei 2013 | Faiz Hayaza’, Psikolog - Jangan terburu-buru berasumsi bahwa anak Anda terlibat masalah serius atau mereka sedang dalam masalah saat mereka bertanya tentang seks. Sebuah respon yang ‘histeris’ akan menjamin bahwa mereka tidak akan pernah menanyakan tentang seks lagi kepada Anda. Hindari Momen-Momen yang Canggung - Jika Anda merasa malu atau merasa apa yang Anda sampaikan memalukan, katakan dan tertawakanlah. - Jika Anda merasa tidak nyaman untuk bercerita tentang pengalaman seksual Anda, katakan sejujurnya. Katakan bahwa orang membutuhkan privacy, - Jika Anda tidak mampu memberitahu/menjawab apa yang mereka tanyakan/ingin ketahui, katakan kepada anak Anda bahwa Anda akan mencari cara lain agar mereka bisa mendapatkan informasi yang tidak dapat Anda berikan. Misalnya melalui buku, artikel, atau video. - Jika Anda tidak mampu menjawab, katakan saja. Anda mungkin bisa mencari informasi tersebut bersama anak Anda. MENGKOMUNIKASIKAN SEKS PADA ANAK Usia 0 – 2 - Membantu anak mengenali nama bagian-bagian tubuh - Orang tua bereaksi normal saat mereka menyentuh bagian genital Usia 3 – 4 - Penjelasan sederhana seperti dari mana bayi berasal Usia 5 – 9 - Anak tertarik pada kelahiran, jelaskan prosesnya - Mendiskusikan bagian tubuh dan reproduksi - Anak-anak pada usia ini harus memahami bahwa ada bagian-bagian dari tubuh manusia yang merupakan bagian pribadi. - Gunakan buku dan mulai pembicaraan sekarang tentang bagaimana bayi dibuat. Jika anak Anda belum mulai menanyakan, mulailah dengan pertanyaan “Adik pernah bertanya-tanya ga, bagaimana adik dulu dilahirkan..?”. - Sebagian anak pada usia ini akan mulai mampu merasakan hal tentang kesopanan, berikan privacy saat di kamar mandi. - Pastikan anak-anak pada usia ini mengetahui bahwa meerka dapat berkata ‘TIDAK’ pada sentuhan, dari manapun/dari siapapun, yang tidak mereka inginkan. - Sebagian anak perempuan akan mulai mengalami pertumbuhan payudara dan mengalami menstruasi pada usia . Mulailah pembicaraan kepada anak laki-laki maupun perempuan tentang ‘tumbuh menjadi besar’ dan tentang perubahan pada tubuh. Usia 9 – 12 - Segera bicarakan tentang pubertas pada usia 9. Mereka akan memahami perubahan yang terjadi pada tubuh mereka, dan akan dengan tenang mengahdapi komentar orang-orang di sekeliling mereka tentang tubuh mereka yang sudah mulai berubah. - Pastikan anak Anda mengetahu apa yang terjadi juga pada lawan jenis mereka sehubungan dengan kondisi pubertas mereka. Sampaikan bahwa hal yang wajar jika mereka mengalami rasa suka pada lawan jenis mereka karena hal tersebut adalah hal yang normal dari pertumbuhan mereka.
  4. 4 | Materi Parenting tentang Pendidikan Seks kepada Anak |

    SD TUMBUH Yogyakarta – Sabtu 4 Mei 2013 | Faiz Hayaza’, Psikolog Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan yang Sulit Menjelaskan tentang Membuat Bayi Saat orang menjadi lebih besar/dewasa, perasaan seksual mereka akan menjadi lebih kuat dan kadang mereka ingin berbagi perasaan itu dengan orang lain. Orang berhubungan seks untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang. Kadang laki-laki dan perempuan berhubungan seks untuk membuat bayi. Orang berhubungan seks juga karena rasanya yang menyenangkan. Penjelasan lain (lebih teknis) Untuk membuat bayi, harus ada sperma dari tubuh laki-laki untuk bersatu dengan sebuah sel telur dari perempuan. Ketika dua orang merasa saling mencintai, mereka kadang memutuskan untuk berhubungan seks. Ketika laki-laki dan perempuan berhubungan seks, penis laki-laki masuk ke vagina perempuan. Kadang (tidak selalu) sperma bertemu dengan sel telur, dan jika ini terjadi maka akan berkembang menjadi bayi. Sprema yang sudah bersatu dengan sel telur akan berjalan menuju bagian tubuh perempuan yang bernama rahim (uterus), disitu ia akan tumbuh dan berkembang selama 9 bulan, ini yang namanya kehamilan. Ketika bayi sudah siap untuk dilahirkan, otot-otot rahim akan meregang dan mendorong bayi keluar melalui vagina,ketika itulah bayi dilahirkan. Kontrasepsi Kadangkala pasangan suami istri ingin berhubungan seks tapi mereka tidak menginginkan bayi. Jadi ada cara-cara yang bisa mereka dapatkan dari dokter yang akan mencegah sperma dan sel telur bertemu/menjadi satu. Ereksi Ereksi adalah ketika penis menjadi tegak dan keras karena pembuluh darah pada penis penuh terisi darah (berikan contoh dengan selang yang tiba-tiba dialiri air). Anak laki-laki mulai mengalami ereksi saat mulai puber/remaja, dengan mulai dialaminya ‘mimpi basah’. Ini karena selama masa remaja testis mulai memproduksi sperma, kadang saat tidur itu dikeluarkan. Menstruasi Anak perempuan mengalami menstruasi pertamanya setelah sekitar 2 tahun setelah payudara mereka mulai tumbuh. Ketika mulai masa puber, ovarium mereka mulai melepaskan satu telur (namanya ‘ovum’) sekitar satu bulan sekali. Sel telur berjalan dari ovarium sepanjang sebuah lorong menuju rahim (atau ‘ovum’). Setiap bulan rahim melakukan persiapan bagi datangnya sel telut dengan membentuk lapisan yang lembut dan tebal. Jika sel telur tidak bertemu dengan sperma, sel telur dan lapisan tadi akan luruh/jatuh ke arah vagina, tampak seperti gumpalan darah, itulah yang disebut sebagai menstruasi. (Jelaskan pula perempuan menggunakan pembalut saat mereka mengalami menstruasi, dan bagaimana mereka menggunakannya). _____________________________________ Pendidikan seks merupakan sebuah pendidikan yang holistik. Pendidikan seks mengajarkan tentang penerimaan diri, sikap, dan ketrampilan hubungan interpersonal. Pendidikan seks juga membantu untuk mengolah dan menguatkan pengertian tentang tanggung jawab terhadap orang lain dan pada diri sendiri. Sehingga jelas nantinya akan menciptakan perbedaan yang cukup signifikan pada perjalanan perkembangan anak jika pendidikan seks tidak dilakukan.