Upgrade to Pro — share decks privately, control downloads, hide ads and more …

Peluang dan Tantangan Apoteker ke Depan

Peluang dan Tantangan Apoteker ke Depan

mansur ibrahim

November 03, 2019
Tweet

Other Decks in Research

Transcript

  1. 2 Dr. Mansur Ibrahim, M.Kes Direktur Utama Tempat, tanggal lahir

    Bone, 12 Juli 1972 Agama Islam Alamat Rumah Gontang Raya, Jl. Rimannyoko No 1 Hp +62 822 9215 8373 E-Mail Address [email protected] Pendidikan Terakhir S3 Universitas Brawijaya Lethal Dose 50% (LD50) Tests of Poliherbal (Curcuma Xanthorriza, Kleinhovia hospita, Nigella sativa, Arcangelisia flava and Ophiocephalus striatus) on Heparmin® in Mice (Mus musculus) Publikasi Ilmiah intangible Cultural Heritage: Understanding and Manifestation Polyherbal EMSA ERITIN blocks nuclear factor-Kappa B (NF- κB) and proinflammatory cytokines in irradiated mice The Potential of VipAlbumin® to Chronic Inflammation in Type 2 Diabetes Mellitus Balb/C Mice Model EMSA Eritin Drives Expansion of Regulatory T Cells and Promotes T Cells Differentiation in Irradiated Mice Curriculum Vitae Publikasi Ilmiah Polyherbal EMSA-eritin Adequate to stimulate proliferation of Hematopoietic Stem Cell lead into Lymphocyte differentiation in Balb/C Mice after Radiation Modulation of Granulocyte Cells Development by VipAlbumin® Administration in BALB/C Mice with Diabetes Mellitus Significance of EMSA Eritin Administration on Erythropoiesis and Complement Regulators in Irradiated Mice The protective effects of polyherbal extracts of soybeans, coconut water and brown rice (EMSA Eritin) on migration and development of lymphocytes in radiated mice Polyherbal EMSA ERITIN Promotes Erythroid Lineages and Lymphocyte Migration in Irradiated Mice EMSA Eritin polyherbal can suppress NF-κB activation and decrease IL-17 cytokine in an irradiated mice mode Flow Cytometric Analysis of Pro- inflammatory Cytokine Production in Hyperglycemic Mouse Model
  2. Apa itu Revolusi Industri 4.0? • Unsur utama dalam revolusi

    4.0 yaitu Internet of Things (IoT). • IoT : suatu sistem dimana segala sesuatu/objek bisa terhubung satu dengan lainnya melalui suatu koneksi internet. • Alat komunikasi seperti smartphones dan tablets mempunyai peranan penting dalam menghubungkan manusia dengan internet. 3 Revolusi Industri 4.0
  3. 4 • Revolusi industri dimulai sejak zaman Hindia-Belanda. Saat itu,

    revolusi industri pertama hadir dalam konteks steam engine atau mesinuap. • Revolusi industri kedua pada saat otomotif general fort membuat line production saat Indonesia masih Hindia- Belanda. • Revolusi industri ketiga diawali di tahun 90-an dengan mulai otomatisasidan terjadiglobalisasipada saat itu. • Revolusi industri keempat dimulai dengan revolusi internetyaitu pemanfaatan internet of things.
  4. GLOBAL EMPLOYEES SHIFT PROFESSIONS 75–375 Million INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0 Challenge

    & Digital Economy “ (Schwab, 2016) Technology disruption era is the combination of physical, digital and biological domain (Schwab, 2017) Internet of Things Artificial Intelligence New Materials Big Data Robotics Augmented Reality Cloud Computing Additive Manufacturing 3D Printing Nanotech & Biotech Genetic Editing
  5. Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini Revolusi Industri Ke-4 Smart

    Manufacturing Smart City e-Education e-Government Online Health Services Cloud Collaborative Sharing economy Marketplace Smart Appliances Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi 5
  6. Di antara berbagai sektor yang terdampak oleh RI keempat, tampaknya

    sektor kesehatan khususnya farmasi adalah sektor yang paling mungkin mendapatkan keuntungan dari bergabungnya sistem fisika, digital dan biologi, walaupun sektor ini mungkin juga yang paling tidak siap menerimanya. Jajak pendapat terhadap para pemimpin bisnis ini menunjukkan bahwa mayoritas yang signifikan dari para eksekutif tersurvei percaya bahwa kesehatan adalah sektor yang akan mendapatkan keuntungan besar dari dampak RI keempat ini.
  7. Apakah Farmasi 4.0 ? Farmasi 4.0 adalah pendekatan yang meningkatkan

    kualitas, fleksibilitas, kecepatan, dan produktivitas proses produksi farmasi. Manfaat utama dari Farmasi 4.0: 1.Output lebih tinggi 2.Keamanan yang meningkat 3.Kualitas yang lebih tinggi 4.Penggunaan sumber daya yang lebih baik 5.Menurunkan biaya 6.Produksi fleksibel 7.Lebih sedikit sampah
  8. Pharmacy 4.0 – Applying Industry 4.0 Principles to Create the

    Smart Pharmacy Interoperabilitas Sistem - Kemampuan manusia dan mesin untuk mengkomunikasikan informasi secara lancar (data dianalisis dalam konteksnya) dengan cara yang berarti Keterbukaan Informasi - representasi digital dari dunia fisik dengan mengintegrasikan sensor dan data real-time dengan informasi kontekstual Bantuan Teknis - Penggunaan otomatisasi untuk melakukan tugas dan membuat informasi tentang proses untuk pengambilan keputusan manusia Keputusan yang terdesentralisasi - Kemampuan sistem untuk melakukan secara mandiri tanpa arah dari manusia dan menyesuaikan output atau proses sebagai tanggapan terhadap informasi baru
  9. Peran TI Dalam Pelayanan Farmasi • Menyediakan informasi yang cepat

    dan akurat • Meningkatkan kolaborasi antar tenaga kesehatan • Mengurangi human error pada titik-titik pelayanan melalui Clinical Decision Support (alerts, guidelines) • Memperbaiki automatisasi alur kerja • Pemberian obat “5T” (tepat: pasien, obat, dosis, rute, waktu)
  10. Pemanfaatan TI dalam Pelayanan Farmasi • Electronic prescribing /CPOE (Computerized

    Physician Order Entry) • Pharmacy Information System (PIS) • CDDS (Clinical Decision Support System) : Alert system, guidelines • Automated Dispensing Cabinet (terintegrasi dengan PIS) • Robotic I.V. Admixture • Electronic Medication Administration (EMR) 18
  11. CPOE Manfaat: • Meningkatkan keselamatan pasien • Mempercepat pelayanan •

    Mempercepat proses tagihan Komitmen multidisipliner : • Pimpinan organisasi • Dept/Unit Kerja • IT Support • Staf Medis • Farmasi • Perawat
  12. Drug-related Decision Support Dasar : • Panduan obat formularium •

    Interaksi Obat • Cek alergi obat • Panduan dosis lazim • Cek adanya duplikasi • Pedoman Terapi (contoh: Antibiotik) • Kompatibiltas
  13. Drug-related Decision Support Advanced : • Panduan dosis pada gangguan

    fungsi ginjal, pasien geriatri • Panduan monitoring terapi obat dengan uji laboratorium • Cek keamanan obat pada wanita hamil • Kontraindikasi (DM, gagal fungsi organ)
  14. Manfaat CPOE • Menghilangkan masalah tulisan tidak dapat dibaca •

    Meminimalkan kesalahan transkripsi • Mempercepat pelayanan • Meningkatkan akurasi dan kelengkapan resep • Meningkatkan koordinasi antara dokter dan apoteker/asisten apoteker • Mencegah kesalahan dengan “alert system”: dosis, alergi, kontraindikasi, interaksi obat Easier to do the right thing Harder to do the wrong thing
  15. Pengembangan Sistem TI Yang Baik 1. Sebelum mengembangkan sistem TI,

    pastikan pedoman dan prosedur sudah dibuat dan diuji (Do not automate the bad process) 2. Nilai kebutuhan organisasi akan TI 3. Tetapkan skala prioritas tahapan pengembangan sistem TI 4. Libatkan secara aktif staf yang akan menggunakan (end-users dan end-users managers) 5. Selama pengenalan teknologi baru, monitor dan evaluasi masalah secara terus menerus. 6. Adakan program pelatihan 7. Buat dan sosialisasikan kebijakan terkait TI ke semua staf
  16. Pengembangan Sistem TI Yang Baik ...(lanjutan) 8. Setelah implementasi TI,

    lakukan evaluasi terhadap peningkatan keamanan dan kemampuan mendeteksi kesalahan. 9. Setelah implementasi, lakukan monitoring dan pelaporan kesalahan dan masalah yang disebabkan TI. 10. Evaluasi kembali tingkat keamanan dan kerahasiaan jika semakin banyak alat yang terhubung/interface dengan jaringan TI.
  17. Bagaimana strategi Apotek di era revolusi 4.0 E- Pharmacy Organizational

    Capital Human Capital Development Strategi Digital Marketing Inventory Control Manageme nt Financial Management Improvement Customer Service base big data
  18. Bagaimana strategi Apotek di era revolusi 4.0 • Pengembangan Pelayanan

    Farmasi: E-Pharmacy (sesuai peraturan yang berlaku (rancangan) • Pengembangan Improvement Customer service berbasis Big data dan IOT:Aplikasi home care pharmacy, data PMR (Patient Medication Records), big data customer (Px safety) • Digital marketing apotek dan branding • Inventory control management, system JIT dalam order obat yang terintegrasi dengan supplier (PBF)
  19. • Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, maka dibuatlah inovasi

    ke arah apotek online. • Contoh aplikasi yang sudah memanfaatkan jaringan internet : k24klik, GoApotik.com, Apotikantar, Medicastore 37 Gambar hanya ilustrasi
  20. Polemik apoteker di apotek • Keberadaan apoteker di sejumlah apotek

    di Indonesia dinilai minim. Hal ini membuat pelayanan dan pengawasan obat-obatan terhadap pasien menjadi terganggu. Apoteker seharusnya dapat bertanggung jawab dengan pekerjaannya. • Bentuk tanggung jawab tersebut seperti, adanya apoteker yang terus berada di apotek, melayani konseling obat, monitoring pasien dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien, slogan No apoteker, No service mulai terkikis
  21. Beberapa Fenomena Apotek (er) Terkini Apoteker hantu merujuk pada jumlah

    apoteker yang bersertifikat tapi tidak tampak pada apotek. GHOST pharmacists” due to the number of Pharmacy that display certificates but do not have a licensed pharmacist on the site. VAMPIRE PHARMACIST
  22. Beberapa Fenomena Apotek (er) Terkini Apotek Online Palsu. Dimana menjual

    obat- obat offlabel. Dimana efek samping yang digunakan sebagai indikasi utama. dan, bukan apoteker yang menjualnya.
  23. Peran apoteker di apotek Pelayanan resep Promosi dan edukasi Pelayanan

    Residensial (Home care) Ketika apoteker tdk berada di apotek Pelayanan resep Promosi dan edukasi Pelayanan Residensial (Home care)
  24. Jika kita tidak siap, maka keberadaan startsups digital akan mengambil

    alih peran apoteker di apotek dan menggeser kepercayaan pasien pada apoteker sebagai pelayan kesehatan, sehingga dibutuhkan perbaikan wajah apoteker di Indonesia untuk meningkatkan kredibilitas seorang apoteker di masyarakat
  25. ❑ Peningkatan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan kefarmasian kepada masyarakat

    ❑ Penataan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian apotek memanfaatkan sistem elektronik Diperlukan Rancangan Aturan E-Apotek
  26. TUJUAN PENGATURAN Meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kefarmasian di

    apotek secara eletronik Memberikan perlindungan pasien dan masyarakat dalam pelayanan kefarmasian apotek secara elektronik Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dalam pelayanan kefarmasian apotek secara elektronik 1 2 3
  27. Improvement Customer Service • Pengembangan Aplikasi untuk Customer: Aplikasi Home

    care Pharmacy • Aplikasi Reminder minum obat, monitoring px, konselling dan informasi obat • Data base pasien: PMR, big data px • Meningkatkan Relationship Management antara px dan farmasis
  28. Desain Aplikasi • Aplikasi yang menerapkan salah satu sistem dalam

    Home Pharmacy Care • Sistem saling terintegrasi antar apotek satu dengan yang lainnya • Aplikasi berisi : • Data pasien : Berisi informasi terkait data pribadi pasien dan rekam medis pasien. Penggunaan aplikasi ini, pasien harus memiliki akun pribadi masing- masing • Reminder Penggunaan Obat • Informasi konseling dan customer service • Monitoring pasien • E-money/uang elektronik Aplikasi Home Pharmacy Care
  29. Reminder Penggunaan Obat • Aplikasi ini juga bertugas untuk mengingatkan

    pasien dalam waktu penggunaan obat • Jadwal penggunaan obat akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan apoteker • Apoteker akan melakukan pemetaan jadwal dan menginput jadwal ke dalam aplikasi pasien, sehingga memperkecil kesalahan input jadwal dan obat • Pasien akan menerima alarm berupa nama obat, berapa banyak yang digunakan, dan cara penggunaan • Juga berisi reminder kepada pasien untuk mengambil obat rutin selanjutnya • Jika saat reminder mengirimkan pesan ke handphone dan tidak ada respon dari pasien (mungkin akibat offline/internet habis), maka akan dilakukan pengiriman pesan berupa sms ke nomer handphone pasien secara otomatis *diisi oleh Apoteker
  30. MONITORING PASIEN • Aplikasi ini memberikan informasi/data terkait kepatuhan pasien,

    efikasi obat, dan efek samping obat yang terjadi pada pasien • Apoteker dapat memonitor kondisi dan pengobatan pasien INFORMASI KONSELING DAN CUSTOMER SERVICE • Berisi informasi terkait hasil konseling yang telah dilakukan bersama pasien. Sehingga memudahkan pasien untuk membaca kembali informasi terkait pengobatannya yang telah dicantumkan dalam aplikasi ini apabila pasien lupa. • Untuk customer service, aplikasi ini juga memberikan layanan komunikasi berupa pesan teks atau telpon kepada Apoteker jika ingin menanyakan terkait terapi yang digunakan disaat mendesak
  31. DIGITAL MARKETING TUJUAN • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan

    • Meningkatkan brand-awareness masyarakat sekitar tentang Apotek kita • Meningkatkan kualitas pelayanan apotek dengan adanya konsultasi secara online • Meningkatkan omset dan laba Apotek
  32. Skema Digital Marketing di Apotek Resep dokter Swamedikasi Orang datang

    ke apotek Cek kesehatan (Tensi, Gula, Kolesterol, Asam Urat) Database No. Handphone Orang tidak datang ke apotek Counter HP Dalam format excel kemudian disimpan dalam *csv Buat email (Gmail) Import database (*csv) ke google contact pada gmail Punya smartphone Syncronize google contact ke smartphone Buat akun media sosial (instagram & facebook) Follow orang- orang yg muncul dalam daftar teman Buat dan upload konten yg bertema kesehatan Buat hubungan baik melalui Whatsapp dengan menyediakan konsultasi online selama jam buka apotek Rutin dalam 1-2 mimggu sekali, berbagi materi singkat bertema kesehatan
  33. COMPETENCES MINDSET AND TALENT • CRITICAL THINKING • CREATIVITY •

    COMMUNICATION • COLLABORATION • CURIOSITY • INITIATIVE • PERSISTENCE • EMPATHY • ADAPTABILITY DOMAIN KNOWLEDGE AREA OF SPESIALISATION EXPERTISE HUMANITIES Intangible asset yg sult ditiru oleh kompetitornya Human Capital Development COMPETITIVE HUMAN RESOURCES
  34. Tantangan dalam penerapan Industri 4.0 • Keengganan stakeholder untuk berubah

    • Komitmen pimpinan tertinggi institusi yang rendah • Hilangnya lapangan kerja karena automasi (terutama pekerja berpendidikan rendah) • Isu tentang keamanan data dan legalitas • Kurangnya regulasi dan standar • Tuntutan akan komunikasi yang handal dan stabil • Kurangnya sumber daya • Biaya investasi yang besar