Upgrade to Pro — share decks privately, control downloads, hide ads and more …

Angkatan Kerja

Angkatan Kerja

18 Oktober 2004 Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Universitas Darma Persada FE3130

More Decks by Universitas Darma Persada 2015-2018

Other Decks in Education

Transcript

  1. dadang-solihin.blogspot.com 3  Dadang holds a MA degree (Economics), University

    of Colorado, USA. His previous post is Head, Center for Research Data and Information at DPD Secretariat General as well as Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development Planning Agency (Bappenas).  Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.  He got various training around the globe, included the Training Seminar on Land Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001); and Regional Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books regarding local autonomous.  You can reach Dadang Solihin by email at [email protected] or by his mobile at +62812 932 2202
  2. Materi  Pendahuluan  Penyebaran dan Jumlah Angkatan Kerja di

    Indonesia 1930-1976  Apa itu Bekerja?  Apa itu Pengangguran?  Pentingnya Pertanian  Pentingnya Perdagangan  Pola Angkatan Kerja 4 dadang-solihin.blogspot.com
  3. Perkin www.dadangsolihin.com 5 Pendahuluan  Dibandingkan dengan jumlah penduduk, analisis

    mengenai perubahan angkatan kerja sangat tidak pasti.  Tidak mudah ditentukan apakah seseorang termasuk dalam angkatan kerja atau tidak, apabila banyak pekerjaan dilakukan dalam lingkungan keluarga atau dalam suasana komunal dan bersifat musiman.  Definisi mengenai pekerjaan, misalnya pada tahun 1971 agak ketat, tetapi pada tahun 1976 definisi tersebut jauh lebih longgar.  Hanya dengan memindahkan bulan survei dari musim panen yang sibuk ke musim senggang, respon yang terkumpul yang menyangkut jutaan pekerjaan dapat berubah.
  4. Perkin www.dadangsolihin.com 6 Penyebaran dan Jumlah Angkatan Kerja di Indonesia

    1930-1976 Sektor Indonesia (%) Jawa Madura (%) Daerah Luar Jawa (%) 1930 1961 1971 1976 1930 1961 1971 1976 1930 1961 1971 1976 Pertanian 68,8 73,6 66,2 62,0 64,3 69,4 61,4 58,7 79,5 81,6 75,4 68,4 Pengolahan 10,6 7,8 9,9 10,1 11,6 9,1 11,4 11,3 8,3 5,2 6,9 7,9 Perdagangan 7,7 8,9 13,5 17,3 8,5 10,2 15,9 18,9 5,7 6,6 9,0 14,1 Jasa-jasa 12,9 9,7 10,4 10,6 15,6 11,2 11,3 11,1 6,5 6,6 8,7 9,5 Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Angka keseluruhan (jutaan) 20,9 34,8 44,1 51,0 14,4 22,7 28,8 33,2 6,2 12,1 15,3 17,8 Pertumbuhan tahunan (%) 1,7 2,4 3,0 1,4 2,4 2,9 2,2 2,4 3,1
  5. Perkin www.dadangsolihin.com 7 Apa itu Bekerja?  Banyak orang mengganti

    pekerjaan dan bahkan tempat bekerja selama satu tahun. mereka akan bekerja di bidang pertanian, perdagangan, bangunan, dan jasa pada waktu-waktu dan tempat yang berbeda, tergantung dari adanya kesempatan kerja yang terbuka bagi mereka.  Memasukkan orang-orang ini secara teratur ke dalam jenis-jenis pekerjaan tertentu tidak mudah dan juga tidak ada artinya.  Akhirnya, arti pekerjaan itu sendiri masih diperdebatkan. Beberapa orang yang bekerja sendiri-sendiri "bekerja" berjam- jam tetapi hanya menghasilkan jasa yang sedikit sekali.  Demikian pula penghasilan mereka sangat kecil. Banyak ahli ekonomi akan mengatakan bahwa pekerjaan seperti itu tidak bisa disamakan dengan pekerjaan tetap pada sebuah perusahaan, dan karena itu tidak mungkin diperlakukan seperti pekerjaan tetap.
  6. Perkin www.dadangsolihin.com 8 Apa itu Pengangguran?  Secara khusus, data

    mengenai pengangguran di negara-negara yang lebih miskin sedikit sekali memberi keterangan yang sebenarnya mengenai keadaan pasar kerja, mungkin dengan pengecualian orang-orang muda di kota, yang umumnya terdidik.  Orang lain begitu memerlukan pendapatan sehingga mereka akan melakukan pekerjaan apa saja. Mereka dihitung sebagai orang yang bekerja, tetapi mungkin hanya berpendapatan kecil sekali dan sedang mencari pekerjaan yang lebih tetap dengan gaji yang lebih baik.  Untuk memahami perubahan pada pekerjaan dan angkatan kerja, perlu dibedakan berbagai orang yang mempunyai pekerjaan seperti itu. Ini tidak mudah, tetapi usaha ke arah itu ditunjukkan di bawah ini.
  7. Perkin www.dadangsolihin.com 9 Pentingnya Pertanian  Pertanian tetap penting bagi

    seluruh angkatan kerja meskipun bagiannya semakin berkurang sejak tahun 1961 hingga 1976.  Pada tahun 1976 pertanian masih menampung hampir tiga di antara lima pekerja di Jawa dan lebih dari dua di antara tiga pekerja di luar Jawa.  Apabila jumlah pekerja yang bekerja dalam sektor pertanian dihitung pada bulan Maret, yaitu musim puncak, dan bukan pada bulan September dan Oktober, yaitu musim senggang, peran pertanian akan lebih besar lagi.
  8. Perkin www.dadangsolihin.com 10 Pentingnya Perdagangan  Kenyataan lain yang sangat

    mencolok adalah semakin pentingnya perdagangan dibandingkan dengan laju pertumbuhan yang lebih lamban pada bidang industri.  Sesungguhnya selama tahun 1971–1976, bagian industri hampir tidak berubah, dan pada tahun 1976 belum juga tercapai jumlah yang dialami pada tahun 1930.  Karena hasil produksi industri tumbuh sebanyak hampir 15% per tahun sejak tahun 1971 hingga 1976, kurangnya pertumbuhan bagian angkatan kerja dalam bidang ini lebih patut diperhatikan.
  9. Perkin www.dadangsolihin.com 11 Pola Angkatan Kerja  Karena perbedaan dalam

    kepadatan penduduk dan infrastruktur, mungkin agak mengherankan bahwa tidak terlihat lebih banyak perbedaan dalam pola angkatan kerja di Jawa dan daerah luar Jawa.  Jawa mempunyai jumlah angkatan kerja yang sedikit lebih rendah dalam pertanian, sedangkan dalam perdagangan dan industri sedikit lebih tinggi, namun dalam bidang jasa, sama.  Perubahan struktural pada angkatan kerja lebih jelas di daerah luar Jawa meskipun sumber daya dan investasi terpusat di Jawa. Tetapi, pola-pola dasarnya sudah jelas.  Jumlah angkatan kerja semakin berkurang dalam kegiatan ekstraktif, meningkat pesat dalam bidang perdagangan dan pengangkutan, dan meningkat secara lambat dalam bidang industri, usaha bangunan, dan jasa.
  10. Perkin www.dadangsolihin.com 12  Mengapa pekerjaan dalam bidang manufaktur tidak

    meningkat lebih cepat?  Kalau beban pada tanah diperhitungkan, apa hakikat perpindahan angkatan kerja ke luar pertanian dan bagaimana mutu pekerjaan yang tersedia di luar pertanian, terutama di Jawa?  Apakah sebagian besar perubahan pada angkatan kerja disebabkan oleh faktor-faktor permintaan, atau apakah perubahan tersebut pada dasarnya terjadi karena redistribusi pekerjaan yang mencerminkan semakin hebatnya tekanan pada tanah dan perubahan kesempatan kerja dalam bidang pertanian?
  11. Perkin www.dadangsolihin.com 13  Kedudukan seseorang dalam angkatan kerja: setiap

    pekerja merupakan majikan, buruh, pekerja dalam lingkungan keluarga yang tidak diberi upah, atau pekerja swausaha.  Dari berbagai penelitian yang dilakukan di Indonesia dan di tempat lain diketahui bahwa pekerja dalam lingkungan keluarga yang tidak diberi upah dan pekerja swausaha umumnya merupakan orang yang paling menderita karena pendapatan tetap tidak terjamin, modalnya kecil, dan pendidikannya terbatas.
  12. Perkin www.dadangsolihin.com 14  Menurut laporan sektor-sektor di luar pertanian

    menciptakan tambahan kesempatan kerja sebanyak 43% dalam lima tahun, sedangkan pertanian naik 11%.  Penduduk di atas umur sepuluh tahun hanya bertambah sebanyak 13%, sehingga implikasinya ialah bahwa kesempatan kerja naik lebih cepat daripada angkatan kerja potensial.  Hal ini, ditambah tingkat pertumbuhan produksi nyata yang cepat, menyebabkan beberapa orang peninjau mengambil kesimpulan bahwa periode tahun 1971- 1976 merupakan masa yang baik untuk kesempatan kerja.
  13. Perkin www.dadangsolihin.com 15  bila kemajuan ini dianalisis lebih lanjut

    muncul suatu gambaran yang kurang positif. Misalnya, dalam sektor pertanian, kurang lebih 90% dari tambahan kesempatan kerja terjadi di Jawa yang sudah mengalami kekurangan tanah.  Demikian pula banyak penelitian lain menunjukkan bahwa kesempatan kerja untuk setiap satuan produksi semakin menurun. Data survei pertanian memang menunjukkan bahwa pemberian upah nyata untuk setiap hektar tanah turun pada masa itu, dan jumlah keseluruhan hektar tanah yang dipanen juga menurun lebih dari 5%