Upgrade to Pro — share decks privately, control downloads, hide ads and more …

SAAT-SAAT TERAKHIR DI UNSADA

SAAT-SAAT TERAKHIR DI UNSADA

10 Desember 2018 Darma Persada Daigaku de no saigo no shunkan

More Decks by Universitas Darma Persada 2015-2018

Other Decks in Education

Transcript

  1. SAAT-SAAT TERAKHIR DI
    UNSADA
    Darma Persada Daigaku de no
    saigo no shunkan
    UNIVERSITAS
    DARMA PERSADA

    View Slide

  2. 1
    SAAT-SAAT TERAKHIR DI UNSADA
    Darma Persada Daigaku de no saigo no shunkan
    DAFTAR ISI
    Tentang Rektor Unsada ………………………………………………………………………………………………. 2
    1. Pendahuluan ………………………………………………………………………………………………………… 3
    2. Wejangan Prof. Ginandjar Kartasasmita ……………………………………………………………….. 5
    3. Perjalanan dari Bappenas ke Jl. Daksa …………………………………………………………………… 7
    4. Seleksi Calon Rektor Unsada …………………………………………………………………………………. 8
    5. Pencopotan Spanduk oleh Pandapa ……………………………………………………………………… 10
    6. Pelantikan Rektor Unsada …………………………………………………………………………………….. 11
    7. Perumusan SWOT Unsada ……………………………………………………………………………………. 13
    8. Ditelepon Menteri PPN/Bappenas ………………………………………………………………………… 16
    9. ………………………………….. 17
    10. Presentasi di Depan PM Fukuda ………………………………………………………………………….. 19
    11. Review Tim Tiga …………………………………………………………………………………………………… 20
    12. Menjelang Kedatangan Fukuda ……………………………………………………………………………. 23
    13. Wisuda ke 28 tahun 2018 …………………………………………………………………………………….. 25
    14. Kerjasama Unsada dengan Universitas India ………………………………………………………… 27
    15. Rektor Dipanggil Dai Senpai …………………………………………………………………………………. 28
    16. Sertijab Rektor yang Dipaksakan ………………………………………………………………………….. 30
    17. Ramalan Masa Depan Unsada ……………………………………………………………………………… 32
    18. Wajah Tim Tiga …………………………………………………………………………………………………….. 34
    19. Wajah YMS …………………………………………………………………………………………………………… 35
    20. Wajah PERSADA …………………………………………………………………………………………………… 36
    21. Some Screenshots ………………………………………………………………………………………………… 37
    Antara Omong Kosong, Membual dan Kebohongan Publik

    View Slide

  3. 2
    Tentang Rektor Unsada
    Doktor Ilmu Pemerintahan dari Universitas Padjadjaran
    dan MA in Economics dari University of Colorado at
    Denver, USA ini adalah Rektor Universitas Darma Persada
    (Unsada) Jakarta masa bakti 2015-2018. Dia adalah
    seorang Associate Professor/Lektor Kepala TMT 1 Oktober
    2004.
    Di masa kepemimpinannya, Unsada mencatatkan prestasi
    yang gemilang. Di antaranya adalah peringkat Unsada di
    antara PTN dan PTS seluruh Indonesia melonjak drastis dari
    366 (2015) menjadi 109 (2016), klaster penelitian melonjak
    dari Klaster Madya (2015) menjadi Klaster Utama (2016),
    intake mahasiswa baru yang melonjak drastis pada tahun
    pertama menjadi Rektor 1.100 (2015) menjadi 1.500
    (2016), 1.517 (2017), dan 1.707 (2018).
    Saldo Bank meningkat dari Rp 5 M (2015) menjadi Rp. 40
    M (2018), dimana jumlah utang adalah nol. Peningkatan
    saldo bersih yang melonjak 800% tersebut murni
    pemasukan dari mahasiswa setelah anggaran Unsada
    digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan
    membiayai program-program Tri Darma Perguruan Tinggi.
    Pengalamannya yang berkaitan dengan Jepang di
    antaranya adalah ketika mendapatkan beasiswa dari JICA
    untuk mengikuti Regional Development and Planning
    Training Course di Sapporo pada 1999, Local Government
    Administration Training Course di Hiroshima pada 2001, menjadi Assistant Professor di Graduate
    School of Asia and Pacific Studies Waseda University selama Winter Term 2004, 2005, 2006, dan
    2007,dan National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) Tokyo selama Winter Term 2012
    mendampingi Prof. Ginandjar Kartasasmita, memaparkan the Master Plan for Unsada
    Development di depan Prof. Ginandjar Kartasmita dan PM Fukuda di Tokyo pada Maret 2016,
    serta menjadi pembicara di Tokyo pada December 2016 dalam rangka ulang tahun ke 70
    Association of Private Universities of Japan (APUJ).
    Selama 30 tahun berkarir di Bappenas sejak awal 1988, Dadang Solihin pernah menjadi Direktur
    selama 7 tahun lebih. Sarjana Ekonomi Pembangunan FE Unpar ini sudah menghasilkan beberapa
    buku tentang Desentralisasi dan Otonomi Daerah, Perencanaan Pembangunan Daerah,
    Monitoring dan Evaluasi Pembangunan, dll.
    Dadang Solihin adalah peserta terbaik Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XXIX tahun 2010
    Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Jakarta dan peserta terbaik Program Pendidikan Reguler
    Angkatan (PPRA) XLIX tahun 2013 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Ia dinyatakan
    lulus Dengan Pujian serta dianugerahi Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha.
    Sejak 2015 ia dipercaya menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi
    Perguruan Tingggi Swasta (APTISI), dan sejak 2016 ia menduduki posisi sebagai salah satu Ketua
    Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI).
    Karya-karyanya tersebar di berbagai media terutama di media on-line. Untuk kontak silahkan
    email [email protected], web http://dadang-solihin.blogspot.co.id

    View Slide

  4. 3
    1 Pendahuluan
    Tulisan ini akan memaparkan secara kronologis suatu proses pertumbuhan Perguruan Tinggi
    Swasta Universitas Darma Persada yang dalam jangka pendek ternyata bisa dipacu untuk
    melejit mengangkasa, namun dalam perjalanannya justru dihalang-halangi untuk maju dan
    mendapat hambatan yang keras dari yayasan sebagai badan penyelenggaranya, sehingga
    dikhawatirkan akan jatuh tersungkur berkeping-keping.
    Sebagai PNS yang telah mengabdi
    sejak awal 1988 di Kementerian
    PPN/Bappenas, dengan golongan
    ruang kepangkatan Pembina Utama
    Madya (IV.d) dan memiliki Jabatan
    Akademik Lektor Kepala sejak 1
    Oktober 2004, tawaran untuk
    memimpin dan mengelola sebuah
    PTS di Jakarta Timur ini adalah
    pilihan yang sulit tapi mudah.
    Sulit karena pertimbangkan karier
    yang sudah dibina selama 30 tahun
    sebagai birokrat memerlukan
    perenungan lagi untuk mengambil
    pilihan ini. Mudah karena latar
    belakang sebagai dosen akan sangat membantu pelaksanaan tugas yang akan dihadapi.
    Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirohim saya terima tantangan sebagai Rektor
    Unsada dan segera mengurus kepindahan saya dari PNS Bappenas ke PNS Kemristekdikti.
    Namun sampai detik terakhir saya bertugas di Unsada, Surat Lolos Butuh dari Kemristekdikti
    tidak pernah keluar. Sehingga status saya tetap sebagai PNS Bappenas.
    Menurut hemat saya, mengembangkan Unsada yang berkualitas di era 4.0 dengan
    menggabungkan budaya Jepang dan nilai-nilai wawasan kebangsaan Indonesia adalah tugas
    yang menantang, tetapi dapat memberikan keunggulan kompetitif yang unik. Untuk itu saya
    akan melakukan langkah-langkah strategis sebagai berikut:
    1. Perkuat visi dan misi yang sudah ada dengan menggabungkan elemen budaya Jepang dan
    nilai-nilai wawasan kebangsaan Indonesia. Fokus pada konsep harmoni, inovasi, kualitas,
    dan integritas.
    2. Rancang kurikulum yang mencakup aspek-aspek pendidikan sesuai UU tentang
    Pendidikan Tinggi dan pengembangan teknologi serta inovasi yang merupakan ciri khas
    budaya Jepang. Ini dapat mencakup mata kuliah seperti monozukuri, teknologi terkini,
    kecerdasan buatan (AI), atau robotika.
    3. Dukung program pelatihan interkultural bagi mahasiswa dan dosen untuk memahami dan
    menghormati kedua budaya. Ini akan memperkaya pengalaman belajar dan pengajaran di
    Unsada.
    8 Agustus 2015 Rektor Unsada di sela-sela kesibukannya
    membangun dan menata kampus menyempatkan diri
    untuk menyiram tanaman di depan ruang kerjanya

    View Slide

  5. 4
    4. Jalin kemitraan Unsada dengan perguruan tinggi di Jepang untuk pertukaran mahasiswa,
    dosen, dan penelitian bersama. Ini dapat membantu memperluas wawasan dan
    pengalaman mahasiswa.
    5. Desain lingkungan Unsada dengan elemen-elemen yang mencerminkan kedua budaya.
    Misalnya, ruang tatami Jepang dan ruang diskusi budaya Indonesia.
    6. Berikan pelatihan dalam keterampilan soft skills seperti komunikasi lintas budaya,
    kolaborasi, dan kepemimpinan yang menggabungkan nilai-nilai dari kedua budaya.
    7. Unsada harus memiliki kebijakan kepemimpinan yang inklusif dan beragam untuk
    mencerminkan nilai-nilai kesetaraan dari budaya Indonesia.
    8. Selenggarakan berbagai acara dan kegiatan yang mempromosikan budaya Jepang dan
    Indonesia. Ini dapat mencakup pameran seni, festival makanan, atau pelatihan bahasa.
    9. Dorong mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan wirausaha yang dapat
    menciptakan peluang bisnis dengan memanfaatkan teknologi terkini, seperti e-commerce
    dan startup teknologi.
    10. Ajarkan mahasiswa tentang nilai-nilai lingkungan dari kedua budaya, termasuk praktik
    berkelanjutan dan kesadaran lingkungan.
    11. Bekerja sama dengan perusahaan dan organisasi yang menghargai keterampilan dan
    budaya yang diajarkan di Unsada untuk memberikan kesempatan magang dan pekerjaan
    setelah lulus.
    12. Terus lakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan untuk memastikan Unsada mencapai
    tujuan dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dengan budaya yang
    menggabungkan unsur-unsur dari kedua budaya.
    Dengan pendekatan yang hati-hati dan komitmen yang kuat untuk memadukan nilai-nilai
    budaya Jepang dan Indonesia, saya berkeyakinan Unsada dapat menciptakan lingkungan
    pendidikan yang unik dan berkualitas di era 4.0 yang menghormati kedua budaya dan
    mempersiapkan mahasiswa untuk masa depan yang penuh tantangan ini.
    Dalam implementasinya di Unsada, pemikiran ini sulit untuk diterapkan karena secara
    operasional sering terjadi benturan dengan yayasan. Yayasan merasa sebagai pemilik, berhak
    mencampuri urusan operasional, sampai pada masalah-masalah pengaturan ruangan, posisi
    ruangan, proses seleksi dosen, dll. Saya merasa yayasan terlalu jauh mengintervensi
    pelaksanaan operasional universitas. Setiap saat para Warek, Dekan, jajaran, dan dosen
    dipanggil yayasan untuk ditanya berbagai hal dan diberi instruksi harus begini dan begitu. Hal
    ini menyebabkan kepemimpinan Rektor menjadi tidak efektif. Yayasan terkesan tidak
    memiliki trust terhadap manajemen PTS, apalagi kalau berurusan dengan proyek, dana dan
    pengadaan barang.
    Karena karena tingkah polah Yayasan yang terlalu kuat mendominasi, universitas juga
    mencurigai yayasan. Hal ini diperparah dengan adanya permintaan dana yang tidak
    transparan dan sulit dipertangungjawabkan, komunikasi yang yang semakin memburuk, serta
    pelanggaran hak dan wewenang pekerjaan membuat lingkup dan koridor wewenang semakin
    tidak jelas. Kondisi inilah yang pada akhirnya menjadi penyebab terjadinya perpecahan.
    Apakah perpecahan ini akan mengakibatkan Unsada semakin baik atau malah sebaliknya
    menjadi hancur? Kita lihat saja, waktu jualah yang akan membuktikan.

    View Slide

  6. 5
    2 Wejangan Prof. Ginandjar Kartasasmita
    Saya mengenal beliau ketika pada tahun 1993 beliau ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi
    Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Pada saat itu saya sudah
    lima tahun menjadi staf Bappenas. Setelah saya menyelesaikan program S2 di University of
    Colorado at Denver di awal 1997, pada tahun 2001 Pak Ginandjar meminta saya untuk
    menjadi Sekretaris pada LSM yang beliau dirikan bersama Pak Muslimin Nasution, yaitu
    Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan.
    Mulai saat itu, saya selalu diminta bantuan
    beliau untuk terlibat dalam berbagai kegiatan,
    termasuk menjadi asisten beliau di beberapa
    perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar
    negeri. Saya menjadi asisten beliau ketika
    memberikan mata kuliah Governance and
    Economic Crisis pada program Graduate School
    of Asia Pacific Studies (GSAPS) Waseda
    University Tokyo Winter Term 2004, 2005, 2006,
    dan 2007. Kemudian dilanjutkan tahun 2012
    pada program pasca sarjana untuk mata kuliah
    Critical Decisions and Actions of National Leaders di National Graduate Institute for Policy
    Studies (GRIPS) di Tokyo Jepang.
    Pada tanggal 18 Februari 2013, saya mendapat kiriman Buku yang berjudul Managing
    Indonesia’s Transformation, yang merupakan buku penuturan jejak sejarah beliau di
    pemerintahan yang disampaikan kepada tim penulis yang diketuai oleh Prof. Takashi Shiraishi.
    Pada bagian akhir dari buku tersebut, Prof Ginandjar memberikan pesan kepada kita semua
    sebagai generasi penerus delapan point penting sebagai berikut.
    Kesatu, anda harus berkomitmen pada pekerjaan Anda, pada tanggung jawab Anda, pada
    prinsip Anda apapun itu. Artinya sebagai pemimpin Anda diharapkan untuk tetap bertahan
    pada —bukan menyimpang dari— arah yang telah ditentukan dan disepakati secara umum.
    Namun tidak berarti Anda tidak dapat mengambil jalan lain jika diharuskan, namun jangan
    jadi hilang arah dari tujuan. Anda diharapkan untuk memimpin dengan memberi contoh,
    tetap konsisten dan berani dalam menghadapi beragam situasi.
    Kedua, jangan enggan mengambil risiko. Bahkan, di balik setiap pencapaian, risiko selalu ada.
    Tugas pemimpin adalah "memperhitungkan risiko" yang menentukan kesuksesan dan
    kegagalan. Bermain aman bukanlah karakter pemimpin yang baik.
    Ketiga, lakukanlah yang terbaik yang dapat Anda lakukan. Jangan mau menjadi kedua terbaik
    jika Anda bisa mencapai lebih. Jangan menyisakan upaya untuk mencapai hasil terbaik. Selalu
    cari yang terbaik. Namun bersiap juga untuk mencapai kegagalan dengan anggun. Jangan
    sampai kekurangan tidur hanya karena kegagalan atau kemunduran. Jangan menyalahkan
    orang lain atas kegagalan Anda. Kegagalan hari ini dapat menjadi hikmah di esok hari.

    View Slide

  7. 6
    Keempat, selalu jujur pada diri Anda sendiri. Anda dapat mengelabui orang lain namun tidak
    diri sendiri. Sekali Anda telah berbohong pada diri Anda. Anda secara tidak sadar telah
    menurunkan harga diri Anda, yang berpengaruh pada rasa percaya diri Anda. Saat Anda
    melakukannya terlalu sering, itu menjadi sifat Anda, hasilnya Anda menjadikan sifat curang,
    atau berbohong, sebagai kebiasaan atau sifat alami kedua Anda. Anda jadi mudah
    mencurangi, berbohong, ingkar janji, dan akhirnya mengambil dari orang lain yang bukan
    milik Anda. Akibatnya mencuri dan korupsi dapat dilakukan dengan lebih mudah. Pada
    awalnya, Anda berusaha meyakinkan diri sendiri dengan pembenaran diri. Pada akhirnya, itu
    menjadi kebiasaan, jadi bagian dari Anda dan Anda tidak perlu pembenaran lagi. Saat itulah
    Anda kehilangan jati diri.
    Kelima, selalu dengarkan “kata hati" atau hati nurani Anda. Saat ada keputusan yang sulit
    dibuat, jalankan sebaik mungkin yang dapat dilakukan. Jika Anda menghadapi tantangan yang
    sulit dan Anda harus menyimpang dari kata hati Anda, Anda harus meyakinkan diri bahwa ini
    adalah pengecualian dan bukan kebiasaan. Bahwa Anda tidak memiliki pilihan lain karena,
    misalnya, banyak hidup yang bergantung padanya atau kepentingan publik mengharuskan
    Anda melakukannya. Tapi jangan biarkan itu mengubah persepsi Anda mengenai benar dan
    salah.
    Keenam, jangan menjadi budak ambisi atau kepentingan pribadi Anda. Setiap manusia
    memiliki kepentingan pribadi, dan ambisi adalah sebuah dorongan, sumber motivasi dan
    kerja keras. Tapi jangan menjadi terbelenggu olehnya. Jangan menghalalkan segala cara demi
    hasil akhir; atau Anda menjadi oprtunis olehnya. Ingat, oportunisme hanya dapat
    memberikan Anda keuntungan jangka pendek; dalam jangka panjang, itu akan merugikan
    anda.
    Ketujuh, peganglah kata-kata Anda, janji Anda, jangan mengkhianati kepercayaan. Ini sangat
    penting karena hubungan Anda dengan orang lain bergantung pada kepercayaan. Orang-
    orang yang saya hindari adalah yang tidak dapat dipercaya. Saya bisa menerima orang yang
    tidak terlalu pandai, mungkin “bohong putih", tapi tidak terhadap ketidakjujuran atau orang
    yang dengan mudah ingkar janji. Adillah pada orang lain jika Anda ingin orang lain adil pada
    Anda.
    Kedelapan, yang terakhir namun bukan yang paling tidak penting, kesetiaan sangatlah
    penting untuk hidup yang memuaskan -kesetiaan pada negara, keluarga, teman, atasan atau
    bawahan, korps, dan komunitas Anda. Kesetiaan menghasilkan hubungan yang kuat,
    menginspirasi kepercayaan dan solidaritas, sehingga memperkuat kesatuan (team work)
    dengan orang-orang yang bekerja dengan Anda. Namun kesetiaan tidak sama dengan
    menyenangkan orang lain untuk mendapat keuntungan, atau hanya untuk menerima
    pengakuan dari orang yang Anda layani atau mengharapkan balasan. Kesetiaan tidak berarti
    Anda boleh mengorbankan kebaikan yang lebih besar atau kepentingan publik hanya karena
    Anda ingin menjaga hubungan pribadi. Kesetiaan membedakan orang yang terhormat dari
    orang biasa. Di Jepang, itu adalah nilai tertinggi, semangat inti dari bushido. Di Indonesia kita
    dapat menyebutnya semangat atau jiwa kesatria.

    View Slide

  8. 7
    3 Perjalanan dari Bappenas ke Jl. Daksa
    Pada tanggal 29 Mei 2015 Prof. Ginandjar Kartasasmita menjadi pembicara kunci pada
    seminar tentang Dikotomi Perencanaan dan Penganggaran di Gedung Bappenas RI. Setelah
    acara ini selesai, saya diajak Prof. Ginandjar untuk menemani beliau berdiskusi di dalam
    mobilnya sepanjang perjalanan dari Bappenas sampai kediaman beliau di Kebayoran Baru.
    Prof. Ginandjar meminta saya untuk membantu membangun Unsada dan menawarkan
    jabatan Rektor, tetapi harus mengikuti dulu proses seleksi open bidding yang dilakukan oleh
    Yayasan Melati Sakura. Saya mendapat informasi bahwa peserta open bidding tersebut
    adalah 6 orang termasuk saya.
    Tawaran atau lebih tepatnya tugas dari Prof GK tersebut tidak segera saya iyakan, mengingat
    saya adalah Aparatur Sipil Negara yang memiliki aturan yang jelas tentang perjalanan
    kariernya.
    Saya mengenal Unsada sudah cukup lama, yaitu ketika memberikan Kuliah Perdana
    Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi Tahun Akademik 2004-2005 pada 21 September 2004
    (https://speakerdeck.com/unsada/unsada-001-peran-perguruan-tinggi-dalam-era-global).
    Pada saat pangkat akademik saya masih Lektor. Dan pada 1 Oktober 2004 pangkat akademik
    saya sudah naik menjadi Lektor Kepala.
    Di samping itu, lokasi kampus Unsada cuma beberapa ratus meter dari rumah saya, sehingga
    tawaran ini menjadi menarik.
    29 Mei 2015 Prof. Ginandjar Kartasasmita menjadi pembicara kunci pada seminar
    tentang Dikotomi Perencanaan dan Penganggaran di Gedung Bappenas RI

    View Slide

  9. 8
    4 Seleksi Calon Rektor Unsada
    Pada tanggal 19 Juni 2015 saya mengikuti tahap pertama Seleksi Calon Rektor Universitas
    Darma Persada di R Sasana Wiyata Unsada-Jakarta. Tim seleksi adalah pengurus Yayasan
    Melati Sakura, yaitu John Suraputra, Gunarijah Kartasasmita, Doddy Supardi, Ismadji, Husni
    Banjar, Mandoko dan Sugeng Subroto yang dibantu oleh Teguh Budiono dan Hidekie
    Amangku.
    Pada saat itu saya memaparkan bahwa PTS merupakan institusi pendidikan tinggi milik
    masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berdasarkan: 1) Mandat akademik
    yang diberikan pemerintah, dan 2) Pendelegasian wewenang pengelolaan sumber daya dari
    Yayasan. Untuk melaksanakan pendidikan yang bermutu dan manajemen yang akuntabel
    perlu pengaturan tata kelola (governance) PTS yang baik dan benar (Good University
    Governance). Saya sampaikan bahwa periode 2015-2019 adalah momentum yang sangat
    tepat bagi Universitas Darma Persada untuk melakukan revitalisasi secara menyeluruh. Untuk
    itu diperlukan strategi yang jitu untuk melaksanakan revitalisasi ini melalui perumusan
    manajemen strategis Unsada.
    Pada open bidding ini saya usulkan Visi Rektor Unsada 2015-2019, yaitu Mewujudkan Unsada
    dengan penyelenggaraan Tri Dharma PT yang inovatif, atmosfir akademik yang kondusif, dan
    lingkungan kampus yang harmonis untuk menjadi Universitas terkemuka di Indonesia dengan
    keunggulan dalam aspek Budaya yang diperkaya dengan Monozukuri serta memberi
    kontribusi berarti bagi pembangunan Bangsa dan Negara.
    https://speakerdeck.com/unsada/unsada-013-revitalisasi-universitas-darma-
    persada-visi-misi-dan-agenda-strategis-calon-rektor-2015-2019

    View Slide

  10. 9
    Pada tanggal 23 Juli 2015 saya mengikuti tahap kedua Seleksi Calon Rektor Universitas Darma
    Persada di R Sasana Wiyata Unsada-Jakarta. Pada saat itu saya menjabarkan Visi-Misi Rektor
    menjadi tiga Agenda Strategis 2015-2019, yaitu: 1) Menyelenggarakan Tri Dharma PT yang
    inovatif melalui kegiatan: a) Perumusan strategi penjaringan calon mahasiswa potensial, b)
    Mewujudkan Unsada sebagai service provider bagi dunia usaha, Pemda, dan K/L. 2)
    Membangun atmosfir akademik yang kondusif melalui kegiatan: a) Menanamkan budaya
    saling menghormati kepada sesama civitas academica, terutama kepada senior, b)
    Membangun komunikasi yang transparan antara rektor dengan seluruh stakeholders terkait,
    serta 3) Menciptakan lingkungan kampus yang harmonis, melalui kegiatan: a) Mewujudkan
    sarana-prasarana kampus yang nyaman, b) Mewujudkan kampus yang asri dan hijau sebagai
    bagian dari program green campus.

    View Slide

  11. 10
    5 Pencopotan Spanduk oleh Pandapa
    Pada malam hari tanggal 26 Juli 2015 saya mengikuti gladi resik pelantikan rektor. Saya
    mendapat informasi dari panitia dan Satpam bahwa sehari sebelumnya terjadi insiden
    pencopotan dengan paksa spanduk ucapan selamat dari Komandan Resimen Mahasiswa
    Jayakarta atas pelantikan rektor, dimana foto wajah saya dan wajah Komandan Menwa
    dicoret-coret pilox dan diinjak-injak oleh oknum mahasiswa anggota pecinta alam Pandapa.
    Insiden ini sama sekali tidak berpengaruh buat saya, malah saya merasa geli dengan tingkah
    laku oknum Pandapa yang seperti anak TK tersebut. Menurut saya, mahasiswa tidak salah.
    Disadari atau tidak mereka digerakan oleh kelompok yang memiliki agenda tertentu. Dan
    ternyata kelompok ini yang kemudian mengganggu Rektor terus menerus sampai tugas saya
    berakhir di Unsada.
    25 Juli 2015 Foto wajah saya dan wajah Komandan Menwa dicoret-coret pilox
    dan diinjak-injak oleh oknum mahasiswa anggota pecinta alam Pandapa

    View Slide

  12. 11
    6 Pelantikan Rektor Unsada
    Pada tanggal 27 Juli 2015 saya dilantik menjadi Rektor Unsada. Dalam sambutan, saya
    sampaikan bahwa mulai hari ini saya akan fokuskan seluruh pengabdian saya untuk
    membangun dan memajukan Unsada sesuai dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan,
    melalui otonomi akademik yang merupakan kodrat perguruan tinggi untuk mencari dan
    menyampaikan kebenaran, dalam rangka memajukan kesejahteraan rakyat, mencerdaskan
    kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Artinya saya pertaruhkan karier
    yang sudah saya bangun hampir 30 tahun sebagai PNS untuk membangun Unsada.
    Sebagai Perguruan Tinggi Swasta, Unsada menghadapi tantangan yang sangat berat dalam
    pengembangannya, dan seluruh tantangan itu hanya bisa dijawab dengan satu kata, yaitu
    PERUBAHAN. Kalau kita tidak berubah, maka Unsada akan habis dilindas oleh perkembangan
    jaman. Perubahan itu harus direncanakan dengan smart, yaitu dilengkapi dokumen dan
    landasan hukumnya, disusun dokumen perencanaannya, disiapkan penganggarannya,
    dikawal implementasinya, dan dimonitor serta dievaluasi secara terukur kinerjanya. Semua
    proses itu harus melibatkan seluruh stakeholders terkait.
    https://speakerdeck.com/unsada/pidato-pelantikan-rektor-unsada-masa-bakti-2015-2018
    Periode 2015-2019 adalah momentum yang sangat tepat bagi Universitas Darma Persada
    untuk melakukan revitalisasi secara menyeluruh. Untuk itu dalam memimpin perubahan
    diperlukan strategi yang jitu untuk melaksanakan revitalisasi ini melalui perumusan tujuh
    langkah manajemen strategis Unsada, sebagai berikut:
    27 Juli 2015 Pidato setelah dilantik menjadi Rektor Unsada. Karier sebagai PNS
    ditinggalkan untuk membangun dan menata Universitas ini.

    View Slide

  13. 12
    Yang pertama adalah analisa delapan area perubahan, yaitu 1) Organisasi yang tepat fungsi
    dan tepat ukuran; 2) Tatalaksana, yaitu sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif,
    efisien, terukur dan sesuai prinsip-prinsip good governance; 3) Peraturan Perundang-
    undangan berupa regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif; 4) SDM yang
    berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera; 5)
    Pengawasan untuk meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma PT yang bebas KKN; 6)
    Akuntabilitas berupa meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kinerja jajaran dan dosen; 7)
    Pelayanan publik berupa pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
    terutama mahasiswa; dan 8) Mindset dan Cultural Set Dosen dan Jajaran dengan integritas
    dan kinerja yang tinggi.
    Langkah kedua, melakukan environmental scanning dengan analisa SWOT, yaitu suatu proses
    merinci keadaan lingkungan internal dan eksternal guna mengetahui faktor-faktor yang
    mempengaruhi keberhasilan Unsada ke dalam kategori Strengths, Weaknesses,
    Opportunities, Threats, sebagai dasar untuk menentukan tujuan dan sasaran, serta strategi
    mencapainya untuk memiliki keunggulan meraih masa depan yang lebih baik. Aspek yang
    dinilai terhadap setiap variabel terpilih adalah Nilai Urgensi (NU) berdasarkan skala Likerts 1
    (tidak penting) sampai dengan 4 (penting sekali) dan Bobot Faktor (BF) berdasarkan
    persentase. Setelah dilakukan environmental scanning, maka didapat masing-masing empat
    variabel untuk Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats. Sebagai hasil dari analisa
    SWOT, maka dapat disimpulkan ada dua fakta obyektif tentang kondisi saat ini yang berkaitan
    Unsada, yaitu: Kondisi W-T sebagai variabel permasalahan yang ditemukan, dan Strategi S-O
    sebagai variabel yang diharapkan.
    SWOT Unsada dapat dilihat di https://speakerdeck.com/unsada/unsada-014-perumusan-
    swot-dalam-rangka-agenda-revitalisasi-universitas-darma-persada-2015-2019.
    Ketiga, merumuskan Mental Model Unsada, dalam hal ini saya mengusulkan “Kompeten dan
    Daya Saing yang Tinggi” sebagai mental model.
    Keempat, merumuskan Strategic Map melalui Balance Scorecard (BSC), yaitu suatu
    mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke
    dalam tindakan nyata di lapangan berupa kegiatan-kegiatan strategis.
    Langkah kelima, merumuskan Logic Model untuk mendapatkan program dan kegiatan yang
    tepat selama kurun waktu 2015-2019. Logic Model adalah cara mencapai tujuan akhir berupa
    impact melalui serangkaian proses yang dimulai dari input, output, outcome, dan impact.
    Keenam, menyusun Analisis Beban Kerja (ABK) untuk mendapatkan informasi mengenai
    tingkat efektivitas dan efisiensi kerja Unsada secara sistematis.
    Langkah terakhir adalah menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai inti dari strategic
    map, yang akan menjadi pegangan Unsada selama kurun waktu 2015-2019.
    IKU Unsada 2015-2019 dapat dilihat di https://speakerdeck.com/unsada/unsada-021-
    performance-measurement.
    Perubahan yang ingin dicapai melalui peningkatan kompetensi dan daya saing yang tinggi dari
    SDM Unsada dapat diwujudkan dengan strategic map yang khusus dirancang (specific) bagi
    kebutuhan Unsada. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, strategic
    map tersebut sudah disusun dengan terukur (measurable), dapat dilaksanakan (achievable),
    dan sesuai dengan kondisi saat ini (relevant) dan tantangan lima tahun ke depan (timely).

    View Slide

  14. 13
    7 Perumusan SWOT Unsada
    Baru tiga hari memangku jabatan Rektor, pada tanggal 30 Juli 2015 bertempat di R Sasana
    Wiyata Unsada-Jakarta Rektor memfasilitasi Perumusan SWOT dalam rangka Agenda
    Revitalisasi Universitas Darma Persada 2015 -2019 yang diikuti oleh stakeholders yang cukup
    lengkap, yaitu Pengurus Yayasan Melati Sakura, Pengurus Persada, Para Warek, Para Dekan,
    Para Kaprodi, Para Dosen, Para Tenaga Kependidikan, dan Para Mahasiswa.
    Hasil dari perumusan SWOT ditemukan bahwa dinamika internal Unsada memiliki kelemahan
    yang lebih besar dari kekuatannya. Sedangkan dinamika eksternalnya memiliki ancaman yang
    lebih besar dari peluangnya. Sehingga strategi terpilih berdasarkan Analisa SWOT tersebut
    adalah Strategi WT, yaitu Minimalkan Kelemahan dan Hindari Ancaman. Adapun variabel
    yang ditemukan adalah sbb:
    1. Kurangnya dosen yang profesional serta rendahnya kehadiran para dosen,
    2. Kurangnya sarana dan prasarana, LAB, sistem ICT,
    3. Kurang harmonisnya hubungan mahasiswa dengan jajaran, dan sesama jajaran,
    4. Lemahnya follow up dan komunikasi dengan pihak jepang dan pihak lainnya,
    5. Kurangnya promosi untuk meningkatkan jumlah mahasiswa/I,
    6. Banyaknya univ lain disekitar unsada, lulusan lebih kompeten, daya tariknya bagi dosen
    unsada lebih besar,
    7. Banyaknya Regulasi baru dari DIKTI yang berubah-ubah,
    8. Bebasnya status di media sosial yang bernada negatif tentang unsada,
    9. PTN terlalu ambisius, dan
    10. Dengan adanya MEA, ada kebebasan untuk membuat univ dari luar.
    Namun pada permumusan SWOT ini, variabel terpenting, yaitu “Apa Kontribusi Yayasan
    untuk Unsada” dan “Bagaimana Status kepemilikan tanah dan bangunan kampus Unsada”
    tidak terungkap. Padahal kedua variabel tersebut sangat penting baik sebagai Kekuatan,
    Kelemahan, Peluang, maupun Ancaman.
    https://speakerdeck.com/unsada/unsada-014-perumusan-swot-dalam-rangka-agenda-
    revitalisasi-universitas-darma-persada-2015-2019

    View Slide

  15. 14
    Berbekal hasil Analisa SWOT rektor melakukan peninjuan lapangan di Kampus Unsada, lalu
    menemukan hal-hal yang memprihatinkan sebagai berikut.
    1. Area perbatasan kampus:
    a. Bagian kampus Unsada yang berbatasan dengan BKT, yaitu dua buah pintu gerbang
    yang selama ini menjadi tempat pembuangan sampah warga, selama puluhan tahun
    tidak ada satupun Rektor Unsada yang sanggup dan berani untuk membukanya.
    b. Bagian kampus Unsada yang berbatasan dengan rumah penduduk yang hampir
    longsor dan letaknya lebih tinggi dari kampus menyebabkan kotoran limbah rumah
    tangga dan tinja bertebaran apabila hujan turun dengan deras.
    a. Fasilitas penunjang kegiatan YMS kondisinya tidak ada ruangan layak bagi pengurus
    YMS untuk mengadakan rapat/pertemuan/koordinasi.
    2. Infrastruktur penunjang kinerja pejabat, dosen/karyawan:
    a. Ruangan Rektor yang tertutup, gelap, pengap, yang ditutup karpet yg sudah tua dan
    kotor.
    b. Ruangan Wakil Rektor yang tertutup, tidak strategis untuk efisiensi kerja dan
    koordinasi,
    c. Ruang koperasi karyawan yang tertutup, sempit dan kumuh.
    3. Fasilitas bagi mahasiswa:
    a. Ruangan kelas yang kusam dengan pintu2 triplek sudah pada rusak,
    b. Tempat parkir motor yang sesak,
    c. Tidak ada tempat mahasiswa untuk berkumpul,
    d. Ruangan BEM, Himpunan, dan UKM yang kumuh, gelap, dan tertutup,
    e. Kantin yang jorok dan tidak higienis,
    f. Laboratorium untuk mahasiswa yang ala kadarnya,
    g. Fasilitas toilet yang rusak, bau, dan berantakan,
    h. Tempat wudhu di Masjid yang terbatas jumlahnya.
    4. Fasilitas di Fakultas:
    a. Ruangan tata usaha fakultas adalah tempat yang paling sibuk karena setiap saat
    disinggahi mahasiswa, dosen, karyawan, dan tamu. Namun kondisinya sudah tidak
    dapat mendukung fungsinya sebagai center point activities,
    b. Tidak memiliki ruang baca yang memadai untuk mahasiswa, dosen, dan jajaran selain
    perpustakaan yang letaknya di lantai 3 Gedung Rektorat, padahal sebagai pusat
    pengembangan ilmu pengetahuan justru ruangan baca ini yang seharusnya
    diprioritaskan,
    c. Ruangan dosen yang berhimpit-himpitan dengan tata letak yang berantakan,
    d. Ubin-ubin di hampir setiap ruangan dan kelas yang pecah dan menggembung,
    e. Jendela yang rusak dan hampir copot (jatuh dari ketinggian yang membahayakan).
    5. Fasilitas penunjang kegiatan humas, admisi dan protokoler:
    a. Meja front office yang sudah kusam dan keropos dimakan rayap, padahal kesan
    pertama yang diingat tamu tentang Unsada dipancarkan dari meja itu,
    b. Ruangan tempat penerimaan mahasiswa baru yang sangat kecil, sumpek dan pengap,

    View Slide

  16. 15
    c. Ruangan Biro Pemasaran dan Humas yang sering dikunjungi calon mahasiswa dan
    orang tua mahasiswa yang gelap dan berantakan,
    d. Lobby gedung rektorat yang membingungkan tamu karena penataannya yang tidak
    jelas menghadap ke mana.
    6. Infrastruktur penunjang kebersihan, kesehatan, keamanan, dan efisiensi energi di
    kampus:
    a. sampah berserakan di mana-mana,
    b. Jalan bagi mahasiswa/dosen/karyawan yang sempit, tidak efektif, tidak rapih,
    c. Jalan-jalan tergenang air,
    d. Parit-parit mati yang menjadi tempat pembuangan sampah, penyebab banjir,
    penyumbatan dan sarang nyamuk/penyakit,
    e. Unsada selama ini tidak memiliki tangki air (water torrent) untuk menampung air yang
    akan dialirkan ke seluruh kran berdasarkan prinsip gravitasi. Akibatnya, setiap
    membuka kran secara otomatis akan menghidupkan mesin pompa yang digerakkan
    oleh tenaga listrik dan mengakibatkan pemborosan listrik yang luar biasa.
    f. Sungguh tragis di jaman lampu LED ini, penerangan kampus Unsada selama ini masih
    mempergunakan lampu TL yang besar2 sehingga sangat boros.
    g. Karena faktor usia, saluran pipa air banyak yang bocor sehingga menimbulkan
    pemborosan listrik.
    h. Genting dan plafon perlu perbaikan segera karena sudah banyak yang bocor.
    Menghadapi permasalahan kondisi fisik yang memprihatinkan itu, Unsada dihadapkan
    kepada kondisi keuangan dimana Saldo Kas pada saat itu hanya Rp.5 M sedangkan sumber
    pemasukan 99% dari mahasiswa.
    Untuk menghadapi pekerjaan-pekerjaan renovasi yang berkelanjutan tersebut Rektor telah
    menyiapkan Panduan Pengadaan Barang dan Jasa, membentuk Tim Audit Kinerja, dan
    membentuk Komisi Pemeriksa Keuangan (KPK). Komisi ini membuat kalangan yang akan
    mengambil keuntungan pribadi, termasuk oknum YMS, mati Langkah.
    Pekerjaan renovasi Unsada diprioritaskan untuk memperbaiki dengan cepat infrastruktur yg
    morat-marit dan memalukan tersebut, sebelum Unsada ditinggalkan oleh para mahasiswanya
    yang kecewa dan mereka pindah ke Universitas lain yang lebih baik, karena sudah santer
    beredar di kalangan mahasiswa bahwa Unsada adalah singkatan dari Universitas Salah Daftar.
    Volume pekerjaannya memang kecil-kecil, namun penting untuk segera diselesaikan sebelum
    Unsada ditinggalkan oleh para mahasiswanya yang kecewa. Dalam hal ini Rektor turun
    langsung untuk melakukan pengawasan supaya kualitas pekerjaannya baik dan tidak ada
    praktek KKN. Sedangkan yang berhubungan dengan pemborong adalah BUP dan Warek II.
    Rektor tidak terlibat sama sekali dengan unit price.
    Untuk mengajukan usulan renovasi, penawaran diajukan dan dipertimbangkan terlebih
    dahulu oleh Rektor dan unit-unit terkait. Ada beberapa yang dikonsultasikan kepada YMS,
    tetapi sebagian besar ditolak untuk dilaksanakan. Harus disadari bahwa persaingan antar
    Universitas sedemikian ketatnya, apabila terlambat dan salah strategi, maka tidak tertutup
    kemungkinan Unsada akan ditinggalkan oleh mahasiswa2nya dan calon mahasiswa baru pun
    enggan untuk mendaftar di Unsada.

    View Slide

  17. 16
    8 Ditelepon Menteri PPN/Bappenas
    Tepat 20 hari setelah pelantikan saya sebagai Rektor, pada hari
    Minggu 16 Agustus 2015 saya ditelepon Bapak Sofyan Djalil
    yang baru dilantik Presiden menjadi Menteri Perencanaan
    Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas menggantikan
    Andrinof Chaniago. Beliau menghubungi saya ke nomor telepon
    rumah, bukan ke HP, sekitar jam 13.00 sd 13.30.
    Pada intinya beliau meminta saya untuk bergabung lagi ke
    Bappenas untuk mengemban tugas sebagai Deputi Menteri
    (eselon 1). Permintaan beliau saya tolak dengan halus. Saya
    sampaikan bahwa saya akan fokus menjadi Rektor Unsada, sesuai dengan janji yang saya
    sampaikan kepada YMS pada saat pemaparan visi-misi calon Rektor Unsada.
    Pada saat itu saya tidak berhitung bahwa gamblingnya terlalu mahal dan terlalu berani. Saya
    telah mempertaruhkan karier PNS saya untuk perguruan tinggi swasta ini dalam rangka
    membangun SDM Indonesia.
    23 Novemberi 2015 Bersama Prof. Ginandjar Kartasasmita, Menteri
    PPN/Bappenas Soyan Jalil dan Mensesneg Prof. Pratikno.

    View Slide

  18. 17
    9 Antara Omong Kosong, Membual dan
    Kebohongan Publik
    Pada tanggal 5 Oktober 2015 Sdr. Rahmat Gobel sebagai Ketua Umum Yayasan Melati Sakura
    memberikan beberapa gambar Konsep Arsitektural Pengembangan Kampus Universitas
    Darma Persada kepada Rektor. Gambar-gambar ini adalah karya biro arsitektur terkenal PT.
    Arkitekton Lima.
    22 Desember 2015 Sdr. Rahmat Gobel sedang memamerkan Konsep Arsitektural Pengembangan
    Kampus Unsada di depan Rektor, para Warek, dan para Dekan. Turut hadir menyaksikan
    peragaan itu Sekretaris YMS Sdr. Hideki Amangku, Sekretaris Dewan Penyantun Dr. Wahyu Prast,
    dan Anggota Dewan Penyantun Dr. Herry Darwanto.

    View Slide

  19. 18
    Selanjutnya Sdr. Rahmat Gobel mengatakan kepada Rektor bahwa YMS di samping akan
    merenovasi total gedung kampus sesuai dengan gambar tersebut, juga merencakan akan
    membangun 40 ruang kelas baru dengan biaya sekitar Rp.500 juta per kelas, dan akan
    ditawarkan kepada para pengusaha untuk membiayai pembangunannya dengan skema
    kemitraan strategis.
    Pada saat itu Rektor merasa sangat bangga dan kagum akan gagasan dan pemikiran yang jauh
    ke depan dengan pendekatan yang sangat strategis itu. Rektor merasa tidak salah melangkah
    ketika meninggalkan Bappenas melanjutkan karier sebagai PNS melalui kampus ini dalam
    pengabdian kepada bangsa dan negara.
    Saking bangganya, Rektor pernah membuat gambar sketsa kampus ini untuk menghiasi kartu
    ucapan selamat ulang tahun kepada civitas academica Unsada serta menjadi pelengkap
    beberapa materi power point presentations.
    Namun apa yang terjadi dengan semua rencana besar ini adalah kenyataan yang sangat
    memalukan. Menurut Bapak Jombrik Katulistiwa, dosen senior FE Unsada, biaya pembuatan
    gambar dari biro arsitek yang terkenal ini tidaklah murah, dan tentu saja seperti biasanya,
    biaya ini dibebankan kepada Unsada. Padahal 99% pemasukan Unsada adalah dari para
    mahasiswa. Artinya untuk bermimpi saja, YMS sudah membebani mahasiswa.
    Selanjutnya Bapak Jombrik menambahkan bahwa gambar-gambar rencana pembangunan
    kampus ini sudah lama dijadikan bahan obrolan para pengurus YMS dan tidak ada satu
    langkahpun yang dilakukan untuk mewujudkannya, kecuali hanya obrolan belaka.
    Di samping dana untuk pembangunannya ternyata tidak ada, juga yang paling penting adalah
    tanah dan bangunan kampus ini ternyata bukan milik YMS, tetapi milik pengusaha Tommy
    Winata. Silahkan lihat Buku Status Kepemilikan Kampus Unsada Pondok Kelapa Jakarta Timur
    (https://speakerdeck.com/unsada/status-kepemilikan-kampus-unsada-pondok-kelapa-
    jakarta-timur).
    Pada akhirnya Rektor sampai kepada kesimpulan bahwa rencana ini hanya omong kosong,
    membual dan kebohongan publik semata.

    View Slide

  20. 19
    10 Presentasi di Depan PM Fukuda
    Pada tanggal 3 Maret 2016 Rektor memaparkan Rencana Strategis Unsada 2016-2022 di
    depan mantan PM Fukuda, Ketua Dewan Penyantun Unsada Prof. GK, dan Ketua YMS Sdr.
    Rahmat Gobel. Acara ini dihadiri juga oleh beberapa orang Jepang lainnya.
    Rektor memaparkan secara rinci apa saja yang akan dikembangkan selama periode tersebut.
    Di antaranya adalah rencana pengembangan SDM Unsada, action plan masing-masing
    fakultas, kebutuhan masing-masing fakultas, rencana penguatan sistem dan pembanguan
    infrastruktur, serta upaya meningkatkan jumlah mahasiswa aktif.
    Materi pemaparan Rektor tersebut dapat diakses di:
    https://speakerdeck.com/unsada/unsada-022-transforming-darma-persada-into-an-
    excellent-university-plan-for-2016-2020
    Sekembalinya dari Jepang, Rektor segera menyusun langkah yang harus segera diakukan oleh
    segenap civitas akademika Unsada, di antaranya adalah menyusun Rencana Strategis Unsada
    (https://speakerdeck.com/unsada/renstra-unsada-2015-2019) sebagai pedoman yang ter-
    ukur dalam pengembangan Unsada lima tahun ke depan, yaitu:
    1. Mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
    kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
    terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
    2. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi
    untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.
    3. Dihasilkannya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang memperhatikan
    dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan
    peradaban dan kesejahteraan umat manusia.
    4. Terwujudnya Pengabdian pada Masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang
    bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
    bangsa.
    5. Sebagai awal Unsada memasuki Pre Research University.

    View Slide

  21. 20
    11 Review Tim Tiga
    Belum genap dua tahun menjabat sebagai Rektor Unsada, pada
    tanggal 31 Mei 2017 Yayasan Melati Sakura sudah mengeluarkan
    review/evaluasi kinerja Rektor yang dikenal sebagai Review Tim
    Tiga. Bahkan sudah disiapkan calon pengganti Rektor, yaitu Drs.
    Agus Salim Dasuki. Hal ini terungkap ketika pada tanggal 17 Juli
    2017 Rektor menerima telpon dari seorang teman yang pada saat
    itu sedang ngobrol dengan Kepala BPPT di ruangan kerjanya.
    Menurut teman melalui telpon kepada Rektor, pada saat itu
    masuklah ke ruangan Kepala BPPT Sdr. Agus Salim Dasuki
    membawa surat persetujuan untuk menjadi Rektor Unsada yang harus ditanda tangani oleh
    Kepala BPPT.
    Bukan apa-apa, Rektor merasa aneh saja, kok Sdr. Agus Salim yang pendidikannya belum
    mencukupi (belum level S.3) tiba-tiba sekonyong-
    konyong dicalonkan menjadi rektor Unsada oleh Ketua
    Yayasan Melati Sakura? Ada apa ini?
    Setelah menerima informasi tersebut, segera Rektor
    mengirim WA kepada Sdr. Agus Salim Dasuki:
    “Assalamualaikum Kang Agus ada info mau jadi
    Rektor?”. Sampai saat ini WA tersebut tidak pernah
    dijawab oleh Agus Salim.
    Review Tim Tiga berisi tinjauan kinerja Rektor Unsada
    selama 2 tahun (2015-2017). Review ini disiapkan oleh
    Tim Tiga yang terdiri dari Oloan P. Siahaan (Ketua),
    Doddy Soepardi HAR (Anggota), lsmadji Hadisumarto
    (Anggota), dan Hidekie Amangku (Sekretaris).
    Pada hari yang sama dengan terbitnya Review Tim Tiga,
    Rektor Unsada dipanggil menghadap Dai Senpai YMS
    Prof. GK untuk membahas Tinjauan Kinerja Rektor
    Unsada selama 2 Tahun (2015 - 2017) yang dibuat oleh
    Tim Tiga. Tim aneh yang tidak dikenal baik di Statuta
    Unsada maupun di berbagai peraturan perundang-
    undangan tentang Pendidikan Tinggi ini terdiri dari tiga
    orang anggota dan satu sekretaris yang bertugas untuk
    menjembatani antara Unsada dan Dai Senpai. Maksud dibentuknya Tim Tiga yang aneh ini
    supaya tidak setiap persoalan Unsada harus sampai kepada Dai Senpai, tapi cukup
    diselesaikan sampai Tim Tiga saja.
    Namun ternyata dalam tinjauannya Tim Tiga melaporkan semua persoalan kepada Dai Senpai,
    malah persoalan yang dilaporkan itu hampir semuanya berupa kumpulan gosip, menyerang
    pribadi Rektor dari segala sisi, brutal, tendensius, bentuk pelemahan terhadap reputasi

    View Slide

  22. 21
    kepemimpinan yang sedang berjalan, menyebabkan demotivasi seluruh jajaran Unsada, serta
    memecah belah soliditas organisasi yang sedang dibangun.
    Untuk diketahui, undangan kepada Rektor Unsada untuk
    bertemu Tim Tiga pada 25 April 2017 di salah satu cafe di
    Kemang dikirim melalui WA, bukan melalui undangan
    resmi sebagaimana bukti screenshoot WA berikut ini.
    Pemanggilan Rektor pada tanggal 25 April 2017 di
    Gourmet Restaurant Jl. Kemang Raya No 68 Jakarta oleh
    YMS, dalam hal ini Tim Tiga, adalah bukti bahwa Tim Tiga
    yang tidak mengerti makna YMS sebagai badan hukum
    penyelenggara Unsada dan implikasinya dalam
    pengoperasian Unsada. Seharusnya rapat resmi antara
    Rektor dan YMS dilaksanakan di kampus dan mengundang
    seluruh anggota Senat Universitas, BUKAN DI RESTORAN.
    Menyadari bahwa Perguruan Tingggi adalah garba ilmiah
    tempat kebenaran diungkapkan, dua hari setelah
    mendapat Tinjauan Tim Tiga dari Dai Senpai, pada tanggal
    1 Juni 2017 Rektor menggelar Rapat Senat Universitas
    untuk membahas hal ini. Pada saat itu Rektor
    memerintahkan kepada anggota Senat yang terdiri dari
    para Warek dan Dekan serta Direktur Sekolah Pasca
    Sarjana untuk menanggapi Tinjauan Tim Tiga secara
    tertulis dan dikirimkan melalui email ke Rektor. Sedangkan anggota Senat yang lain
    menanggapi Tinjauan Tim Tiga secara langsung dalam Rapat Senat hari itu.
    Karena ini menyangkut reputasi1, Rektor memandang perlu untuk mendalami Tinjauan Tim
    Tiga ini dan menyusun langkah-langkah reaksi sebagai bahan pembelajaran bagi seluruh
    sivitas akademika untuk bahan introspeksi dalam membangun Unsada di masa yang akan
    datang.
    Langkah selanjutnya setelah menggelar Rapat Senat Universitas, sebagai reaksi terhadap
    Tinjuan Tim Tiga, Rektor segera mengeluarkan berbagai SK Rektor, Nota Dinas dan Nota
    Penjelasan, sehingga semuanya menjadi lebih jelas dan proporsional.
    Hal ini dilakukan karena Rektor menyadari bahwa perguruan tinggi yang sukses mendukung
    pembangunan bangsa adalah perguruan tinggi yang memiliki sarana-prasarana yang lengkap,
    apakah itu PTN maupun PTS. Biasanya PTS yang besar memiliki kemampuan itu. PTS
    seharusnya didukung oleh Yayasan yang kuat, dalam arti yayasan tersebut memiliki
    kemampuan finansial yang luar biasa untuk membangun PTS binaannya.
    Untuk lebih jelasnya, silahkan buka dokumen yang sangat terkenal: “Reaksi Rektor terhadap
    Review Tim Tiga” (https://speakerdeck.com/unsada/reaksi-rektor-terhadap-review-tim-tiga)
    1 Reputasi adalah suatu nilai yang diberikan kepada individu, institusi atau negara. Reputasi tidak bisa
    diperoleh dalam waktu singkat karena harus dibangun bertahun-tahun untuk menghasilkan sesuatu
    yang bisa dinilai oleh masyarakat. Reputasi pada dasarnya adalah nama baik yang dinilai oleh pihak
    eksternal maupun internal. Begitu banyak hal tergantung dari reputasi, maka jagalah reputasi dengan
    nyawamu. Sekali reputasi itu hilang, kamu akan menjadi rapuh dan pasti diserang dari segala sisi.

    View Slide

  23. 22
    Apa yang dialami oleh Rektor belakangan ini secara
    operasional sering terjadi benturan dengan yayasan.
    Yayasan merasa sebagai pemilik, berhak mencampuri
    urusan operasional, sampai pada masalah-masalah
    pengaturan ruangan, posisi ruangan, proses seleksi
    dosen, dll. Bahkan sampai urusan stiker mobil Rektor,
    yayasan ikut mengaturnya. Silahkan lihat bukti
    screenshoot WA di samping ini.
    Saat ini Rektor merasa yayasan terlalu jauh
    mengintervensi pelaksanaan operasional Unsada.
    Setiap saat para Warek, Dekan, jajaran, dan dosen
    dipanggil yayasan untuk ditanya berbagai hal dan diberi
    instruksi harus begini dan begitu. Hal ini dapat
    menyebabkan kepemimpinan Rektor menjadi tidak
    efektif. Yayasan terkesan tidak memiliki trust terhadap
    manajemen Unsada, apalagi kalau berurusan dengan
    proyek, dana dan pengadaan barang tertentu.
    Tingkah polah yayasan yang ikut campur sampai kepada
    hal-hal sepele ternyata tidak diimbangi dengan
    tanggung jawabnya untuk mengurus status tanah
    kampus Unsada.
    Lahan kampus Unsada ternyata milik PT Danayasa Arthatama Tbk (PTDA), sebuah perusahaan
    pengembangan real estat dan properti, yang memiliki dan mengembangkan Sudirman Central
    Business District (SCBD), milik pengusaha besar bernama Tomy Winata.
    Berawal dari proses tukar guling lahan kampus lama di kawasan Jl Jenderal Sudirman, dekat
    Jembatan Semanggi, menjadi di Pondok Kelapa, Jaktim. Proses tukar guling itu terjadi pada 4
    Juni 1993 berdasarkan Surat Perjanjian No 60/1993. Pada surat itu tertulis, Yayasan Melati
    Sakura (YMS) sebagai pemilik Unsada dan penguasa bangunan kampus tua di Jl Jenderal
    Sudirman, Jakarta Selatan, seluas 8.736 M2 dengan status Tanah Negara berdasarkan Surat
    Gubernur DKI No 11411/V/86, menukarkan asetnya itu dengan aset milik PTDA berupa
    bangunan kampus lengkap dan baru, 5 unit gedung berlantai 4 dan satu auditorium kapasitas
    1.500 orang yang berdiri di atas lahan seluas 24.645 M2 di Kelurahan Pondok Kelapa Jakarta
    Timur dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 4076 Tanggal 6 April 1993. HGB
    Nomor 4076 ini pun diperpanjang 22 tahun kemudian sehingga terbit HGB No 8916 pada 10
    Juli 2015 dengan pemegang hak PTDA.
    YMS telah kehilangan kampusnya di Jl Sudirman sekaligus kehilangan haknya untuk memiliki
    kampus di Pondok Kelapa. YMS hanya diizinkan menumpang saja untuk operasionalisasi
    Unsada.

    View Slide

  24. 23
    12 Menjelang Kedatangan Fukuda
    Pada tanggal 6 Agustus 2018 Sekjen YMS Hidekie Amangku dan beberapa pengurus YMS dan
    Persada didampingi Warek 1, 2, dan 3 mendatangi ruang Rektor Unsada untuk berdiskusi
    tentang rencana kedatangan rombongan PM Fukuda pada 15 Desember 2018 mendatang.
    Pada saat itu Rektor mengatakan turut bangga dan senang sekali apabila Kampus Unsada
    banyak dikunjungi oleh tokoh-tokoh terkenal, apalagi dari luar negeri. Namun karena
    kedatangan rombongan PM Fukuda ini tidak termasuk ke dalam Program Kerja Unsada yang
    tidak tercantum di RKAT, maka Unsada tidak dapat menanggung beban pembiayaan atas
    kedatangan rombongan PM Fukuda tersebut.
    Rektor juga menambahkan bahwa apabila kedatangan rombongan PM Fukuda ini adalah
    program kerja YMS dan Persada, maka seyogianya kedua organisasi tersebut yang
    menanggung beban pembiayaan atas kedatangan rombongan, bukan Unsada. Apabila
    dibebankan kepada Unsada, maka sama saja artinya kedatangan rombongan tersebut
    dibebankan kepada para mahasiswa Unsada yang sebagian besar berasal dari keluarga
    miskin, karena selama ini 95% pemasukan Unsada adalah dari mahasiswa. Sisanya yang 5%
    adalah dari pemasukan lain-lain, bukan dari YMS.
    Pengalaman tahun-tahun lalu, setiap kedatangan rombongan dari Jepang ini, Unsada harus
    merogoh kantong sebesar Rp.1 sd 2 Milyar.
    Pada kesempatan tersebut, Sekjen YMS memperlihatkan surat dari Ketua YMS tentang
    kebutuhan anggaran sebesar Rp. 260 juta yang harus segera dipenuhi untuk membiayai hal
    yang sangat penting. Namun ketika Rektor meminta surat dari Ketua YMS tsb, Sekjen YMS
    tidak memberikan dan hanya selintas diperlihatkan kepada Rektor beberapa detik.
    6 Agusus 2018 Pembukaan Pra Raker RKAT TA 2018-2019 Rektor Unsada
    didampingi Ismadji dari Yayasan Melati Sakura (YMS)

    View Slide

  25. 24
    Rektor mengatakan bahwa sesuai Peraturan Rektor, permintaan anggaran kepada Unsada
    harus mememenuhi beberapa hal, yaitu:
    1. Harus ada Surat Permohonan yang jelas disertai rencana penggunaannya,
    2. Harus menunggu hasil rapat tim anggaran dan keuangan yang dipimpin oleh Warek II
    untuk mereview permohonan tersebut,
    3. Hasil review belum tentu Tim anggaran dan keuangan menyetujui permohonan tersebut,
    atau jumlahnya belum tentu sesuai dengan yang diminta dalam surat permohonan,
    4. Apabila penggunaan anggaran tersebut sudah selesai dilaksanakan, harus segera
    membuat Laporan Pertanggungjawaban yang ditujukan ke Warek II dengan tembusan
    Rektor.
    Mendengar penjelasan Rektor tersebut, tidak ada satupun pengurus YMS, Persada dan para
    Warek yang berkomentar, dan mereka segera mohon diri.

    View Slide

  26. 25
    13 Wisuda ke 28 tahun 2018
    Sebulan sebelum wisuda 27 September 2018, Rektor mengirim surat undangan kepada Agus
    Harimurti Yudoyono untuk menjadi orator pada Wisuda tersebut. Namun beberapa hari
    kemudian Rektor mendapat teguran dari GK yang tidak berkenan dengan rencana untuk
    mengundang AHY tersebut.
    Untuk menggantikan AHY, selanjutnya Rektor mengundang Menteri Sosial RI Agus Gumiwang
    Kartasasmita untuk menjadi orator pada Wisuda tersebut. Namun Pak Menteri tidak bisa
    hadir karena pada saat yang sama ada kegiatan yang tidak bisa diwakilkan. Sehingga Rektor
    minta tolong Herdy Harman, Direktur PT. Telkomsel untuk menjadi orator pada Wisuda
    tersebut.
    Pada hari H wisuda, yaitu Kamis 27 September 2018, dalam perjalanan menuju lokasi Wisuda
    di Gedung Balai Sudirman Jl. Dr. Saharjo Tebet, Rektor mendapat telpon dari Menteri Sosial
    yang mengabarkan bahwa beliau siap memberikan orasi ilmiah pada Wisuda Unsada pagi ini.
    Karena sudah terlanjur menundang Herdy Harman, Rektor menyampaikan kepada Pak
    Menteri bahwa nanti ada dua orang yang akan memberikan orasi ilmiah, dan Pak Menteri
    akan mendapatkan kesempatan yang kedua.
    Setibanya di TKP, Rektor melihat ada satu keanehan di Gedung Balai Sudirman pada pagi itu.
    Hampir seluruh mahasiswa wisudawan/wati, orang tua dan para tamu undangan sudah hadir.
    Namun tidak ditemukan satu orangpun pengurus YMS hadir di Gedung Wisuda. Rektor masih
    berpikiran positif, mungkin mereka terlambat, namun anehnya kok kompak semuanya
    terlambat.
    Rupanya YMS belum mendapat informasi terbaru bahwa Mensos akan hadir, sehingga
    mereka kompak tidak akan menghadiri Wisuda, mungkin untuk memboikot penyelenggaraan
    wisuda.
    27 September 2018 Prosesi Wisuda sudah dimulai tetapi baru dua orang dari
    Yayasan Melati Sakura yang hadir

    View Slide

  27. 26
    Namun di tengah-tengah acara wisuda, terlihat jelas dari panggung pengurus YMS satu-
    persatu berdatangan setelah mengetahui bahwa Mensos menghadiri wisuda tersebut.
    Memalukan dan menggelikan.
    27 September 2018 Wisuda ke 28 Unsada di Gedung Balai Sudirman Jakarta Selatan.
    Orasi Ilmiah oleh Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita dan Direktur PT
    Telkomsel Herdy Harman. Dari panggung ini terlihat jelas kelakuan YMS yang menggelikan.
    Menteri Sosial Republik Indonesia

    View Slide

  28. 27
    14 Kerjasama Unsada dengan Universitas
    India
    Pada 16 Oktober 2018 Unsada mengundang Prof. Marigowda dari Archarya Institues
    Bangalore, India sebagai Guest Lecture dalam International Seminar on Cybersecurity Trends
    in Industry 4.0. Kedatangan Guru Besar dari India tersebut sebagai tindak lanjut dari
    serangkaian MOU yang ditandatangani Unsada dengan beberapa Universitas terkenal dari
    India.
    Adapun Kerjasama yang disepakati ke depan adalah yang berkaitan dengan Computer
    Engineering, Information Technology, Communication Science, Human Resource,
    Broadcasting & Multimedia, Transportation & Logistic, Renewable Energy, Marine
    Engineering, Language and Literature, Student Exchange, Lecture Exchange, dan Research &
    Publication.
    Entah dengan alasan apa, rencana kerjasama Unsada dengan beberapa Universitas dari India
    tersebut bukan mendapat dukungan YMS, malah menjadi bahan cemoohan dari kelompok
    dungu tersebut.
    16 Oktober 2018 Unsada mengundang Prof. Marigowda dari Archarya Institues
    Bangalore-India sebagai Guest Lecture dalam International Seminar on
    Cybersecurity Trends in Industry 4.0

    View Slide

  29. 28
    15 Rektor Dipanggil Dai Senpai
    Pada hari Kamis tanggal 22 November 2018 jam 13.00 Rektor dipanggil menghadap GK di
    Kantor PMI Mampang. Pada kesempatan itu GK mengatakan bahwa sudah terlalu sering
    menerima laporan tentang Rektor yang pada intinya Rektor tidak bisa bekerja sama dengan
    YMS. GK sudah bertanya kepada Oloan, Doddy, Gun, dll. Semua orang mengatakan bahwa
    sulit untuk koordinasi dengan Rektor. Bahkan ada complain dari Fukuda dan Fujimori tentang
    Rektor. Ini membuat GK pusing. Untuk itu GK akan menggeser Rektor menjadi “Penasehat”
    dan akan diangkat Rektor baru dalam waktu dekat.
    Menanggapi hal itu, Rektor dengan tegas menyampaikan kepada GK bahwa Rektor tidak
    bersedia untuk diangkat menjadi Penasehat dan mengatakan siap untuk mengundurkan diri
    sebagai Rektor Unsada untuk melanjutkan karier sebagai ASN dan kembali ke Bappenas.
    Rektor mengatakan telah mengenal secara dekat dengan GK selama 18 tahun. Tentu GK
    sudah tahu bagaimana sifat dan ketegasan Rektor yang sudah bekerja 7x24 jam untuk
    kemajuan Unsada. Sesungguhnya sudah banyak orang menyarankan kepada Rektor untuk
    melaporkan kelakuan YMS yang seenak udelnya di Unsada selama ini. Namun Rektor
    menjawab bahwa tidak akan melaporkan apapun kepada GK tentang YMS kecuali diminta
    oleh GK sendiri.
    GK mengatakan bahwa yang akan menjadi Rektor adalah Tri Mardjoko, dan minta tolong
    untuk dicarikan penggantinya sebagai Dekan FE.
    Karena ada pertanyaan dari GK, Rektor menjelaskan bahwa selama di Unsada Rektor selalu
    berpegang teguh untuk melaksanakan tugas negara melalui UU No. 12/2012 tentang
    Pendidikan Tinggi dan seluruh peraturan turunannya serta berpedoman pada Statuta Unsada.
    Rektor tidak mau melakukan praktek-praktek pelanggaran hukum yang akan menghancurkan
    Unsada.
    Rektor menyampaikan beberapa contoh kelakuan YMS yang melanggar hukum yang tidak
    bisa diterima oleh Rektor dan menyebabkan terganggunya koordinasi antara Rektor dan YMS.
    • Kerjasama YMS dengan Pangjay dan Lepisi tentang kuliah jarak jauh mahasiswa Sastra
    Cina yang tidak jelas siapa saja dosennya, mata kuliah yang diajarkan apa saja, dll. Yang
    jelas setiap tahun Rektor harus menandatangani ijazah beberapa orang sarjana sastra cina
    yang tidak pernah kuliah di kampus Unsada.
    • Perpanjangan Jabatan yang semena-mena oleh YMS untuk Sdr. Eko sebagai Warek II dan
    Sdr Fanny sebagai Warek III yang tidak melalui prosedur sebagaimana diatur Peraturan
    Menristekdikti maupun Statuta Unsada.
    • Pengangkatan Warek II Sdr. Toni Sianipar yang tidak melalui prosedur, bahkan terbukti
    ybs melakukan tindakan kriminal, yaitu terbukti tidak memiliki ijazah S1 (Rektor memiliki
    Surat dari Dekan ITB tentang DO ybs) tapi anehnya ybs memiliki ijazah S2.
    • Pengangkatan Dekan FE Sdr. Tri Mardjoko yang tidak melalui prosedur peraturan
    perundang-undangan maupun Statuta Unsada.

    View Slide

  30. 29
    • Pengangkatan Sdr. Eko Cahyono yang bergelar S1, S2, S3 enginering untuk jabatan Dekan
    Fakultas Sastra yang sangat aneh karena sangat tidak sesuai program studinya dan tentu
    saja melanggar hukum.
    • Fukuda dan Fujimori telah mendapatkan informasi yang menyesatkan tentang Rektor.
    Para dosen dan mahasiswa di Unsada pasti tahu siapa Naoshi Uda dan apa kerjanya di
    Unsada. Naoshi Uda adalah orang kepercayaan Fukuda dan Fujimori yang mendapat gaji
    dari Unsada tetapi bekerja untuk Panasonic, padahal seharusnya dia bekerja untuk
    Unsada. Sehingga ketika kontrak kerjanya dengan Unsada habis, Rektor tidak mau
    memperpanjangnya lagi. Lalu mereka mengadu ke Fukuda dan Fujimori dan memberikan
    informasi menyesatkan tentang Rektor.
    • Pada saat itu Rektor tidak sempat menjelaskan berbagai kesewenang-wenangan lainnya
    di Kampus Unsada yang dilakukan oleh YMS yang didasari oleh sifat-sifat mereka yang
    tamak, sombong, bodoh dan dungu.
    Mendengar penjelasan itu, GK mengatakan bahwa nanti pada waktu yang tepat Rektor akan
    dipertemukan dengan YMS, dan Rektor dipersilahkan untuk bicara secara terbuka kepada
    YMS.
    Lalu Rektor meminta ijin kepada GK untuk menelpon
    Sekretaris Utama Bappenas Dr. Ir. Gellwynn Daniel Hamzah
    Jusuf, M.Sc yang pada saat itu sedang melakukan perjalanan
    dinas di Kyoto. Dalam percakapan per telpon, Rektor
    meminta kepada Pak Gellwynn supaya Bappenas mengirim
    Surat ditujukan ke Pengurus YMS tentang Penarikan Kembali
    PNS Bappenas yang selama ini ditugaskan sebagai Rektor
    Unsada sejak tahun 2015.
    Setelah itu, GK melakukan percakapan telpon dengan Pak
    Gellwynn dan GK mengucapkan terima kasih kepada
    Bappenas yang selama ini telah menugaskan seorang
    pejabatnya sebagai Rektor Unsada.
    Yang paling keterlaluan adalah ketika pada 30 November
    2018 saat menjelang pelaksanaan Sholat Jumat di Masjid
    Nurul Hidayah Jl. Pondok Kelapa 8B Jakarta Timur, saya
    diperlihatkan oleh dosen Fakultas Kelautan Unsada, Bapak
    Muswar Muslim, foto konsep Surat Pemberhentian Rektor.
    Kabarnya file JPEG tersebut sudah beredar di WA Group
    Persada dan WAG lainnya sejak 28 November 2018. Konsep
    surat yang masih sangat rahasia ini seperti sengaja disebar oleh YMS untuk memperlihatkan
    bahwa Rektor sudah tidak diharapkan kehadirannya di kampus. Hal inilah yang membuat saya
    memutuskan untuk menyatakan cukup sampai disini saja dengan Unsada.
    Sekretaris Utama Bappenas
    Dr. Ir. Gellwynn Daniel Hamzah
    Jusuf, M.Sc

    View Slide

  31. 30
    16 Sertijab Rektor yang Dipaksakan
    Walaupun masa bakti Rektor akan selesai pada akhir bulan Juli 2019 (8 bulan lagi), YMS
    memaksakan diri untuk mengadakan Sertijab Rektor pada tanggal 10 Desember 2018 (5 hari
    sebelum kedatangan Fukuda). Sertijab dilaksanakan di Ruang Sasana Unsada. Setelah Sertijab
    ini YMS dapat dengan bebas menggunakan anggaran Unsada untuk keperluan mereka, karena
    tidak ada lagi Rektor yang menghalanginya. Tinggal waktu yang akan membuktikan. Apakah
    YMS bisa mengelola Unsada dengan baik, atau Unsada akan hancur berkeping-keping di
    tangan YMS (lihat hal 32: Ramalan Masa Depan Unsada).
    Selepas dari Sertijab tersebut, Rektor masih sempat menjawab pertanyaan dari media
    kampus sebagai berikut:
    Media:
    Selamat sore Pak Rektor untuk tanggapan dalam kegiatan pada sore hari ini seperti apa Pak?
    Rektor:
    Ya tadi ada pelantikan Plt Rektor ya.
    Memang Pak Tri Marjoko juga tadi pagi ngirim WA mohon dibantu katanya bagaimana
    memajukan Unsada. Saya kira untuk memajukan Unsada itu kita harus melihat faktor-faktor
    penghambat majunya Unsada tersebut. Saya merasakan selama tiga setengah tahun
    mahasiswa bukan menjadi faktor penghambat. Jajaran juga tidak. Para dosen juga tidak. Yang
    saya rasakan faktor penghambat tersebut justru dari yayasannya. Jadi kalau ingin Unsada
    10 Desember 2018 Sertijab Rektor ke Plt Rektor yang dipaksakan untuk
    diselenggarakan walaupun secara darurat dan tergesa-gesa. Rektor terlihat
    menolak untuk dirangkul oleh Sdr. Tri Mardjoko dan Sdr. Rahmat Gobel.

    View Slide

  32. 31
    maju, ya ganti yayasannya. Bisa misalnya menggandeng Pak Tommy Winata ya yang punya
    kampus ini. Atau ganti pengurus yayasannya. Kalau tidak, saya kira bahaya, sebentar lagi juga
    mungkin akan sulit untuk Unsada karena praktek-praktek yang dilaksanakan selama ini ya.
    Banyak sekali pelanggaran-pelanggaran, undang-undang tentang Yayasan, undang-undang
    tentang Pendidikan Tinggi, dan lain sebagainya, pengambilan uang yang tidak
    bertanggungjawab. Jangan salah Unsada itu 99% dibiayai oleh mahasiswa, Harusnya itu 60%
    lah, jangan 99%. Ya demikian ya.
    Media:
    Ijin untuk wawancara. Untuk ini Pak, satu lagi untuk harapan ke depannya Unsada lebih
    seperti apa?
    Rektor:
    Ya Unsada kalau ingin lebih maju Binus juga bisa dikalahkan, pengelolaannya harus lebih
    professional. Seperti yang saya katakan tadi, saya melihat analisanya adalah analisa faktor
    penghambat. Mana yang paling menghambat, ya itu yang harus disingkirkan. Tadi saya
    katakan mahasiswa tidak menghambat, jajaran tidak menghambat, dosen tidak menghambat.
    Siapa yang menghambat di Unsada? Tadi saya sudah jelaskan ya.
    Media:
    Apa pesan dari Bapak, Bapak kan dekat sekali dengan orang bawah, dengan OB, Cleaning
    Service, dengan karyawan. Apa kata-kata Bapak sebagai pesan kepada mereka pada hari ini
    yang justru mengharapkan Bapak tetap ada.
    Rektor:
    Ya jadi, apa namanya, kalau kata Pak Ustadz Dobby itu kan semuanya sudah tertulis di
    Lauhulmahfuz ya semuanya ya. Jadi ikhlas saja, pergantian Rektor itu biasa, ikhlaslah, Alloh
    SWT sudah mengatur semuanya. Dan kita juga kan tidak masalah, saya juga kan rumah masih
    di sana, kalau mau ngobrol-ngobrol, ketemu di Masjid, atau di mana. Ya terima kasih ya.
    Silahkan klik:
    1. Closing Statement Rektor Universitas Darma Persada
    2. https://dadangsol.wixsite.com/unsada201516/post/faktor-penghambat-kemajuan-
    unsada-1
    3. Faktor Penghambat Kemajuan Unsada
    4. https://dadangsol.wixsite.com/unsada201516/post/faktor-penghambat-kemajuan-
    unsada

    View Slide

  33. 32
    17 Ramalan Masa Depan Unsada
    Pengalaman saya cukup lama dalam bidang Strategic Planning, dan saya praktekkan selama
    menjadi perencana pembangunan nasional dan daerah mulai awal Februari 1988 sampai
    sekarang. Kemampuan ini saya peroleh dari berbagai pelatihan di berbagai negara. Juga
    pernah dididik di kawah candradimuka Lembaga Administrasi Negara dan Lembaga
    Ketahanan Nasional RI.
    Dari pengalaman dan kemampuan menganalisa yang saya miliki, saya bisa meramalkan masa
    depan Unsada dengan tingkat kesalahan + 5%, sebagaimana yang digambarkan pada curve
    berikut.
    Key Performance Indicator seorang Rektor PTS adalah empat hal, yaitu (1) Peringkat PT, (2)
    Peringkat Klaster Penelitian, (3) Intake Mahasiswa Baru, dan (4) Saldo Bank.
    Di masa kepemimpinan saya, Unsada mencatatkan prestasi yang gemilang. Di antaranya
    adalah peringkat Unsada di antara PTN dan PTS seluruh Indonesia melonjak drastis dari 366
    (2015) menjadi 109 (2016), klaster penelitian melonjak dari Klaster Madya (2015) menjadi
    Klaster Utama (2016), intake mahasiswa baru yang melonjak drastis pada tahun pertama
    menjadi Rektor 1.100 (2015) menjadi 1.500 (2016), 1.517 (2017), dan 1.707 (2018).
    Saldo Bank meningkat dari Rp 5 M (2015) menjadi Rp. 38 M (2018), dimana jumlah utang
    adalah nol. Peningkatan saldo bersih yang melonjak hampir 800% tersebut adalah murni
    pemasukan dari mahasiswa setelah anggaran Unsada digunakan untuk pembangunan
    infrastruktur dan membiayai program-program Tri Darma Perguruan Tinggi.

    View Slide

  34. 33
    Ketika pada tanggal 10 Desember 2018, Rektor diberhentikan oleh YMS dengan semena-
    mena sebelum masa baktinya berakhir, maka kondisi Unsada setelah kepergian saya dapat
    terlihat pada curve tersebut di atas.
    YMS memang salah kaprah. Keputusan penting seperti pengangkatan Dekan bukan berdasarkan
    Keputusan Rapat Senat Universitas dan hasil open bidding, tetapi hanya berdasarkan “hasil
    pembicaraan antara Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum YMS”

    View Slide

  35. 34
    18 Wajah Tim Tiga
    Oloan P. Siahaan (Ketua Merangkap Anggota TIM TIGA)
    lsmadji Hadisumarto
    (Anggota TIM TIGA)
    Doddy Soepardi HAR
    (Anggota TIM TIGA)
    Hidekie Amangku
    (Sekretaris TIM TIGA)
    1
    3
    2

    View Slide

  36. 35
    19 Wajah YMS
    bukan YAYASAN MELAWAI SINJUKU
    lsmadji Hadisumarto
    (Wakil Ketua YMS)
    Rahmat Gobel
    (Ketua YMS)
    Hidekie Amangku
    (Sekretaris YMS)

    View Slide

  37. 36
    20 Wajah PERSADA
    bukan PERSATUAN ALUMNI DARUNGU

    View Slide

  38. 37
    21 Some Screenshots

    View Slide

  39. 38

    View Slide

  40. 39

    View Slide

  41. 40

    View Slide

  42. 41

    View Slide

  43. 42

    View Slide

  44. 43

    View Slide

  45. 44

    View Slide

  46. 45

    View Slide

  47. 46

    View Slide

  48. 47

    View Slide

  49. 48

    View Slide

  50. 49
    Jakarta, 10 Desember 2018
    Rektor,
    Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA
    Pembina Utama Madya /IV.D
    NIP. 19611106 198811 1 001

    View Slide