mengelabui orang lain namun tidak diri sendiri. Sekali Anda telah berbohong pada diri Anda. Anda secara tidak sadar telah menurunkan harga diri Anda, yang berpengaruh pada rasa percaya diri Anda. Saat Anda melakukannya terlalu sering, itu menjadi sifat Anda, hasilnya Anda menjadikan sifat curang, atau berbohong, sebagai kebiasaan atau sifat alami kedua Anda. Anda jadi mudah mencurangi, berbohong, ingkar janji, dan akhirnya mengambil dari orang lain yang bukan milik Anda. Akibatnya mencuri dan korupsi dapat dilakukan dengan lebih mudah. Pada awalnya, Anda berusaha meyakinkan diri sendiri dengan pembenaran diri. Pada akhirnya, itu menjadi kebiasaan, jadi bagian dari Anda dan Anda tidak perlu pembenaran lagi. Saat itulah Anda kehilangan jati diri. Kelima, selalu dengarkan “kata hati" atau hati nurani Anda. Saat ada keputusan yang sulit dibuat, jalankan sebaik mungkin yang dapat dilakukan. Jika Anda menghadapi tantangan yang sulit dan Anda harus menyimpang dari kata hati Anda, Anda harus meyakinkan diri bahwa ini adalah pengecualian dan bukan kebiasaan. Bahwa Anda tidak memiliki pilihan lain karena, misalnya, banyak hidup yang bergantung padanya atau kepentingan publik mengharuskan Anda melakukannya. Tapi jangan biarkan itu mengubah persepsi Anda mengenai benar dan salah. Keenam, jangan menjadi budak ambisi atau kepentingan pribadi Anda. Setiap manusia memiliki kepentingan pribadi, dan ambisi adalah sebuah dorongan, sumber motivasi dan kerja keras. Tapi jangan menjadi terbelenggu olehnya. Jangan menghalalkan segala cara demi hasil akhir; atau Anda menjadi oprtunis olehnya. Ingat, oportunisme hanya dapat memberikan Anda keuntungan jangka pendek; dalam jangka panjang, itu akan merugikan anda. Ketujuh, peganglah kata-kata Anda, janji Anda, jangan mengkhianati kepercayaan. Ini sangat penting karena hubungan Anda dengan orang lain bergantung pada kepercayaan. Orang- orang yang saya hindari adalah yang tidak dapat dipercaya. Saya bisa menerima orang yang tidak terlalu pandai, mungkin “bohong putih", tapi tidak terhadap ketidakjujuran atau orang yang dengan mudah ingkar janji. Adillah pada orang lain jika Anda ingin orang lain adil pada Anda. Kedelapan, yang terakhir namun bukan yang paling tidak penting, kesetiaan sangatlah penting untuk hidup yang memuaskan -kesetiaan pada negara, keluarga, teman, atasan atau bawahan, korps, dan komunitas Anda. Kesetiaan menghasilkan hubungan yang kuat, menginspirasi kepercayaan dan solidaritas, sehingga memperkuat kesatuan (team work) dengan orang-orang yang bekerja dengan Anda. Namun kesetiaan tidak sama dengan menyenangkan orang lain untuk mendapat keuntungan, atau hanya untuk menerima pengakuan dari orang yang Anda layani atau mengharapkan balasan. Kesetiaan tidak berarti Anda boleh mengorbankan kebaikan yang lebih besar atau kepentingan publik hanya karena Anda ingin menjaga hubungan pribadi. Kesetiaan membedakan orang yang terhormat dari orang biasa. Di Jepang, itu adalah nilai tertinggi, semangat inti dari bushido. Di Indonesia kita dapat menyebutnya semangat atau jiwa kesatria.