Agustus 2015 Assalamualaikum Wr Wb MERDEKA MERDEKA MERDEKA Para peserta upacara, sivitas academica Universitas Darma Persada yang saya cintai. Konstitusi kita dibuka dengan kalimat: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Pada hari ini, kita semua bukan hanya sekedar memperingati, namun juga mensyukuri rakhmat dan karunia yang diberikan oleh Alloh SWT dan hasil perjuangan para pahlawan bangsa yang telah berhasil merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Apabila dibandingkan dengan pengorbanan yang telah diberikan oleh para pahlawan bangsa, tugas kita sesungguhnya lebih ringan, yaitu mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun demikian, sebagaimana yang disampaikan oleh anggota DPR RI Bapak KH. Khoirul Muna saat penutupan Sidang Paripurna MPR pada tanggal 14 Agustus 2015, beliau mengatakan, memasuki usia Republik Indonesia yang ke 70 tahun ini rakyat Indonesia menghadapi beragam ujian berat, mulai dari alam yang kurang bersahabat, kekeringan di mana- mana, harga kebutuhan pokok yang masih melangit, ekonomi yang belum pulih, hingga penegakan hukum yang mencederai rasa keadilan rakyat. Di sisi lain, segelintir penguasa masih acuh tak acuh, tak peduli kesengsaraan rakyat, sehingga rakyat semakin berang, jengkel dan galau, karena para penguasa itu tidak memberikan suri tauladan. Saat ini, bangsa Indonesia sangat memerlukan kekuatan lahir dan batin untuk tabah dan tegar dalam menghadapi cobaan, serta rasa optimisme bahwa cepat atau lambat Indonesia akan semakin jaya, adil dan makmur, aman dan sentosa. Bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang selalu amanah dan bertanggungjawab atas segala tugas yang diembannya. Pemimpin yang pada setiap hembusan tarikan nafasnya hanya memikirkan dan memperjuangkan nasib rakyat yang sangat letih menghadapi kesulitan hidup kesehariannya. Bukan pemimpin yang hanya menebar berita bohong, janji- janji palsu, dan harapan-harapan kosong, karena sesungguhnya tidaklah elok mereka memanipulasi dan menipu rakyat yang menderita, sengsara dan hampir putus asa.