yang telat dan memakan biaya yang besar”. Sebuah tim seharusnya dapat menyelesaikan sebuah proyek pembuatan software paling lambat selama 18 bulan. 12 bulan akan dihabiskan untuk kebutuhan awal, lalu lanjut ke proses pengembangan pada 6 bulan sisanya. Namun tidak disangka, yang terjadi malah 2.5 tahun sudah lewat, dan mereka baru bisa mengeluarkan software yang pastinya sudah tidak up to date lagi karena kebutuhan market telah berubah. Muncul perasaan frustasi karena projek pembuatan software yang gagal, rilis software yang ketinggalan zaman dan deadline yang tidak ditepati dengan baik, beberapa orang mulai berpikir untuk membuat pendekatan yang berbeda terhadap pengembangan software.