Seminar Thesis
Muhammad Fajri Nugroho Putra
22719302
Pembimbing: Dr. Lilik Eko Widodo dan Dr. Dasapta Erwin Irawan
Penelitian ini berfokus pada penentuan respons dinamik dan potensi likuefaksi yang terjadi pada endapan tanah (soil deposit) yang membentuk lapisan pembawa airtanah di Cekungan Airtanah (CAT) Bandung terhadap variasi gerakan tanah dengan intensitas berkisar antara 6.6-7.2 Mw dari Sesar Lembang yang merambat vertikal dari lapisan bantalan atau batuan dasar cekungan airtanah. Respon dinamis dari endapan tanah tanah dianggap sebagai model satu dimensi, karena perambatan gelombang geser vertikal pada lapisan pembawa airtnah yang dipengaruhi oleh kondisi atau sifat lapisan tanah setempat yang dianggap bersifat viskoelastik linier dengan redaman yang bervariasi. Sedangkan batuan dasar, dalam hal ini dianggap sebagai batas CAT, dianggap sebagai media elastis, di mana gelombang geser akibat gempa merambat. Beberapa lapisan pembawa airtanah membentuk sistem multi-akuifer di dalam CAT Bandung secara keseluruhan. Akuifer bebas berada di bagian paling atas dapat dianggap sebagai sistem aliran airtanah lokal, sedangkan akuifer semi-tertekan di bagian tengah sebagai sistem aliran airtanah menengah dan akuifer semi-tertekan di bagian bawah sebagai sistem aliran airtanah regional. Digunakan juga empat model lapisan tanah yang berada di dalam kawasan CAT Bandung yang terdiri dari Gedabage 1, Gedebage 2, Rancaekek dan Solokanjeruk. Simulasi respon dinamik dan potensi likuefaksi dilakukan menggunakan perangkat dari GeoMotions. Simulasi ini menggunakan data gerakan tanah yang memiliki parameter menyerupai Sesar Lembang. Dari beberapa hasil simulasi diketahui, bahwa gerakan tanah dengan intensitas mulai dari 6.8 Mw dapat menyebabkan likuefaksi pada lapisan pembawa airtanah di dekat batuan dasar. Gerakan tanah dalam kisaran 6.6-7.2 Mw dapat menyebabkan Peak Ground Acceleration (PGA) di permukaan tanah dalam kisaran 0.15-0.25 gal. Gempa dengan intensitas 6.6 Mw dan 7.2 Mw dapat menyebabkan likuefaksi pada empat model lapisan akuifer di CAT Bandung. Nilai dari PGA yang dihasilkan memiliki rentang 0.11-0.28 gal pada permukaan tanah dan pada batuan dasar sebesar 0.33-0.82 gal.
Kata kunci : ground motion, gempa Sesar Lembang, respons dinamik lapisan tanah, likuefaksi tanah.
This study focuses on determining the dynamic response and liquefaction potential that occurs in soil deposits that form the groundwater-bearing layer in the Bandung Groundwater Basin (GwB) to variations in ground motions with intensity ranging from 6.6-7.2 Mw from the Lembang Fault which propagates vertically from bearing layer or bedrock of groundwater basins. The dynamic response of soil deposition is considered as a one-dimensional model, because the vertical shear wave propagation in the groundwater bearing layer is influenced by the conditions or properties of the local soil layer which is considered to be linear viscoelastic with varying attenuation. While the bedrock, in this case considered as the GwB boundary, is considered as an elastic medium, in which shear waves due to earthquake propagate. Several groundwater-bearing layers form a multi-aquifer system within the entire Bandung GwB. The unconfined aquifer at the top can be considered as a local groundwater flow system, while the semi-confined aquifer in the middle as an intermediate groundwater flow system and the semi-confined aquifer at the bottom as a regional groundwater flow system. Four soil layers are also used in the Bandung CAT area, which are Gedabage 1, Gedebage 2, Rancaekek and Solokanjeruk. Simulation of dynamic response and liquefaction potential using a software from GeoMotions. This simulation uses ground motion data which has parameters similar to the Lembang Fault. From several simulation results, it is known that ground motion with an intensity ranging from 6.8 Mw can cause liquefaction in the groundwater-carrying layer near the bedrock. Ground motion in the range of 6.6-7.2 Mw can cause Peak Ground Acceleration (PGA) at ground level in the range of 0.15-0.25 gal. Earthquakes with an intensity of 6.6 Mw and 7.2 Mw can cause liquefaction in four models of aquifer layers in the Bandung CAT. The value of the resulting PGA has a range of 0.11-0.28 gal at the soil surface and 0.33-0.82 gal at bedrock.
Keywords : ground motion, Lembang Fault earthquake, dynamic response of soil layers, soil liquefaction