Pidato Rektor Unsada
Pada Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2015
Assalamualaikum Wr Wb
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua
Para peserta upacara, sivitas academica Universitas Darma
Persada yang saya cintai.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Bung Karno pada Pidato
Hari Pahlawan 10 November 1961 “Bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”. Untuk itu,
marilah kita renungkan langkah besar bapak bangsa kita
seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Wahid Hasyim,
Mohammad Yamin, Abdul Kahar Mudzakkir, Agus Salim,
Abikusno Tiokrosoejoso, AA Maramis, dan Ahmad Subarjo
yang terhimpun dalam Panitia Sembilan BPUPKI. Mereka
telah mewariskan lima norma dan nilai-nilai yang kemudian
menjadi Pancasila sebagai dasar negara, sebagai ideologi
pemersatu bangsa, juga sebagai spirit kegotong-royongan
dalam bermasyarakat dan bernegara.
Berkaitan dengan kampus kita, dalam suasana hari pahlawan,
pada tanggal 15 November 1965, kalangan senior alumni
Jepang mendirikan Akademi Bahasa dan Kebudayaan Jepang
– ABKJ- yang dikemudian hari menjadi Akademi Bahasa Asing
Melati Sakura. Sejumlah senior alumni Jepang yang pernah
berbakti sebagai direktur lembaga pendidikan tersebut,
Hasan Rahaya MA (1965 – 1966). Moh Soedjiman LLM, MCL
(1966 – 1967). Drs. Julianto MA (1967 – 1968). Drs.
Wahjosumidjo (1968 – 1975). Terakhir, R Sugeng Subroto MA
(1975 – 1988).
Akademi Bahasa dan Kebudayaan Jepang dan atau Akademi
Bahasa Asing MESRA itulah, dijadikan embrio dari
keberadaan Universitas Darma Persada yang didirikan oleh
himpunan anak-anak bangsa yang bersatu dan berkarya
dalam wadah PERSADA, Perhimpunan Alumni dari Jepang.
Pendirian Universitas Darma Persada diprakarsai oleh lima
eksponen alumni dari Jepang: Indra kartasasmita, Soegeng
Soebroto, Sudjiman, Purwanto dan Abdillah Muchsin.
Prakarsa tersebut, mereka teruskan ke PERSADA di bawah
kepemimpinan ketua umum, Yoga Soegomo, yang berikutnya
mengundang rapat anggota PERSADA. Maret 1986. Rapat
yang berlangsung di jalan KH Wahid Hasyim 76, jakarta Pusat
dan dihadiri 60 anggota waktu itu, sepakat untuk mendirikan
suatu Universitas. Terbentuklah Panitia Pendiri Universitas
Darma Persada yang diketuai Indra Kartasasmita dengan 11
pelindung/ penasehat, seperti Yoga Soegomo, Husein
Kartasasmita, Martono, Ginandjar Kartasasmita, Syarief
Thayeb, Widarsadipradja, Sayidiman Suryohadiprojo, Satrio,
Tumbelaka, Umarjadi Njotowijono, dan Utoyo Sukaton.
Langkah besar dan semangat kepahlawanan para pendiri
bangsa dan sesepuh kita itulah yang perlu kita hayati,
renungkan dan gelorakan untuk memberikan penguatan
semangat dalam menghadapi setiap tantangan dan ujian yang
dihadapi negeri ini.